Sonora.ID - Permasalahan antara Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau yang akrab disapa AHY dengan Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko ternyata belum menemukan titik terang.
Bahkan setelah tiga minggu tidak mengeluarkan statement, Moeldoko kembali muncul dengan tudingan tentang ideologi Partai Demokrat.
Tak tinggal diam dengan hal tersebut, AHY menegaskan bahwa ideologi partai pimpinannya tersebut adalah Pancasila.
Baca Juga: Kecewa Terhadap Moeldoko, AHY: Saya Pribadi Tentu Memaafkannya
Dikutip dari Kompas.TV, dirinya menyatakan sempat mengira setelah tiga minggu tidak muncul, Moeldoko akan kembali dengan pernyataan yang berbobot.
Ternyata, dugaan atau perkiraan AHY tersebut keliru, karena Moeldoko justru muncul dalam tayangan video yang diunggah di media sosial dengan pernyataan yang bohong lagi dan lagi.
“Kita pikir setelah tiga minggu tidak bersuara, Moeldoko akan mengeluarkan argument yang bernas. Ternyata cuma pernyataan bohong lagi dan bohong lagi,” ungkapnya.
Baca Juga: KLB Partai Demokrat, Pengamat Menilai Moeldoko Mundurkan Demokrasi
Dalam pernyataannya, Moeldoko menyebutkan bahwa ada tarikan dan pertentangan ideologi di tubuh Partai Demokrat.
AHY menilai pernyataan tersebut tak hanya mengandung kebohongan, tetapi juga hasutan, dan hal ini bukan pertama kalinya terjadi.
Berdasarkan keterangan putra mantan Presiden RI tersebut, Moeldoko kerap kali melontarkan pernyataan yang dilandasi dengan kebohongan sejak ia terlibat dalam perkara di Partai Demokrat beberapa waktu lalu.
Baca Juga: SBY Mengaku Malu Pernah Beri Jabatan Penting ke Moeldoko di Eranya
“Seluruh kader yakin bahwa Moeldoko tidak memedulikan etika dan nilai moral yang kita pedomani sebagai bangsa yang beradab, apa lagi nilai-nilai etika keperwiraan dan keprajuritan,” sambung AHY tegas.
Lebih dari itu, menurut AHY seluruh masyarakat Indonesia pun mulai mempertanyakan kapasitas Moeldoko, mengingat dirinya adalah pajabat negara.
“Bagaimana mungkin pejabat tinggi negara mengambil keputusan secara serampangan, gegabah, emosional, dan jauh dari akal sehat,” tegasnya lagi.
Baca Juga: Turun Tangan, SBY: yang Dilakukan Moeldoko di Luar Pengetahuan Presiden