“Pada kanker, jumlah sel yang dibuat itu banyak, berlebihan dari yang seharusnya dibuat. Sehingga dia makin banyak-makin banyak dia berkumpul membentuk benjolan,” sambung dr. Santi.
Tak hanya itu, sel-sel pada kanker biasanya matinya lebih lama daripada usia pada sel pada umumnya, sehingga adanya penumpukan sel.
“Sel-sel pada kanker matinya lebih lama daripada sel yang normal. Jadi dia dibuat lebih banyak, membelah diri bertambah banyak, tambah panjang umurnya, sehingga membentuk benjolan,” jelas dr. Santi.
Baca Juga: 7 Penyebab Berkeringat saat Tidur Malam, Gejala Penyakit Apa?
Ketika hal ini terjadi pada prostat maka disebut sebagai kanker prostat.
Pada kesempatan yang sama, dr. Santi menegaskan bahwa kanker ini memiliki faktor keturunan mengingat awal mula terjadinya berkaitan dengan DNA pada tubuh manusia.
“Faktor keturunan memegang peranan,” tegasnya.
Dr. Santi mengimbau bagi setiap orang yang memiliki sejarah keluarga (yang sedarah) yang terkena kanker, maka orang tersebut wajib untuk lebih waspada.
Baca Juga: Belajar dari Kak Seto, Kenali Gejala Kanker Prostat yang Kerap Diabaikan