Sonora.ID - Kanker menjadi salah satu penyakit yang paling ditakuti oleh seluruh masyarakat, termasuk masyarakat Indonesia, karena kerap kali berakhir pada kematian.
Bicara tentang kanker, dr. Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia pun menegaskan bahwa hingga saat ini penyebab utama dari kanker tersebut masih belum diketahui.
Meski demikian, dr. Santi dalam program Health Corner di Radio Sonora FM memaparkan terkait proses pembentukan sel kanker yang ternyata dimulai dari DNA.
Baca Juga: Waspadai Sejak Dini! Penyakit Kanker Bisa Menyerang Anak-Anak
“DNA itu semacam resep bagi sel untuk membuat susunan protein sesuai dengan yang seharusnya. Seharusnya tubuh itu membuat sel dalam jumlah yang cukup dan setiap sel punya umur, kalau sudah pada umurnya dia akan mati,” jelas dr. Santi.
Seharunya kinerja yang normal adalah demikian, namun apa yang terjadi pada penderita kanker?
Pada kanker, jumlah sel yang dibuat tidak sesuai dengan jumlah yang seharunya, yaitu terlalu banyak, dan tidak mati pada usia yang seharunya juga.
Baca Juga: 3 Penyebab Utama Munculnya Benjolan di Ketiak, Awas Gejala Kanker!
“Pada kanker, jumlah sel yang dibuat itu banyak, berlebihan dari yang seharusnya dibuat. Sehingga dia makin banyak-makin banyak dia berkumpul membentuk benjolan,” sambung dr. Santi.
Tak hanya itu, sel-sel pada kanker biasanya matinya lebih lama daripada usia pada sel pada umumnya, sehingga adanya penumpukan sel.
“Sel-sel pada kanker matinya lebih lama daripada sel yang normal. Jadi dia dibuat lebih banyak, membelah diri bertambah banyak, tambah panjang umurnya, sehingga membentuk benjolan,” jelas dr. Santi.
Baca Juga: 7 Penyebab Berkeringat saat Tidur Malam, Gejala Penyakit Apa?
Ketika hal ini terjadi pada prostat maka disebut sebagai kanker prostat.
Pada kesempatan yang sama, dr. Santi menegaskan bahwa kanker ini memiliki faktor keturunan mengingat awal mula terjadinya berkaitan dengan DNA pada tubuh manusia.
“Faktor keturunan memegang peranan,” tegasnya.
Dr. Santi mengimbau bagi setiap orang yang memiliki sejarah keluarga (yang sedarah) yang terkena kanker, maka orang tersebut wajib untuk lebih waspada.
Baca Juga: Belajar dari Kak Seto, Kenali Gejala Kanker Prostat yang Kerap Diabaikan