Setelah menemukan orang yang tepat, tahapan selanjutnya dimulai. Dengan memberikan doktrin radikal atau seperti yang menjadi keinginan mentor.
Menurut Mukhtar, doktrin mudah diberikan jika orang yang bersangkutan memiliki kedekatan. Terlebih memiliki jasa atau hutang balas budi.
"Mentor inilah yang mempunyai pengaruh apalagi ada kedekatan, misal pernah berjasa terhadapnya, jadi mudah mendapatkan rekrutmen terhadapnya," ucapnya.
Aksi teror juga bisa terjadi sebagai bentuk balas dendam. Pasalnya, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri gencar menangkapi terduga teroris di awal 2021.
Baca Juga: Geledah Kediaman Pelaku Bom Gereja Katedral Makassar, 3 Orang Diamankan
"Kemarin itu ada kelompok mereka yang ditembakin dan ditangkap, sehingga dengan mudah pengaruh ini kalau begini tidak adil perlakuannya, itu juga salah satu memicu," katanya.
Mukhtar membenarkan saat ini perekrutan teroris ada juga yang dilakukan melalui media sosial.
"Ada juga yang terpengaruh di sosial media," jelasnya.
Negara harus hadir untuk mencegah aksi terorisme. Caranya bisa dengan melakukan pendampingan, pembinaan dan pemberdayaan.
Mukhtar Daeng Lau merupakan mantan napi teroris yang dirangkul Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Baca Juga: Kumpulkan Pemuda Lintas Agama, Wali Kota Makassar Ajak Bersatu Lawan Teroris