Banjarmasin, Sonora.ID - Calon gubernur Kalsel, Denny Indrayana menyambangi kantor Ditreskrimsus Polda Kalsel di Komplek Aspol Bina Brata Banjarmasin, pada Rabu (07/04), untuk melaporkan dugaan kasus pelanggaran UU ITE, berupa videonya yang diedit dan disebarkan di media sosial.

Video yang dimaksud adalah postingannya di media sosial pada tanggal 27 Maret 2021 lalu, tentang prinsip anti politik uang menjelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilgub Kalsel 2020.

"Video saya itu sengaja diolah dan diedit menjadi seolah-olah ia menolak zakat fitrah," terang Denny kepada awak media yang menunggunya di luar kantor Ditreskrimsus Polda Kalsel.

 Baca Juga: Belum Tentukan Penerapannya, PJ Wali Kota Banjarmasin Ingin 'Gas' PPKM Mikro

Padahal menurut Denny, substansi dari video tersebut adalah peringatan bagi masyarakat, akan adanya potensi politik uang menjelang lebaran nanti.

Bentuknya, papar Denny, beraneka ragam, mulai berupa bantuan sembako dalam bentuk bakul purun, kartu lebaran, pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) dan bantuan beras yang dikemas seolah-olah zakat fitrah.

"Menjelang lebaran ni motifnya macam-macam, ada THR atau bantuan beras seolah-olah zakat fitrah," beber Denny.

Baca Juga: Tapping Box Puluhan Objek Pajak Berstatus Offline, Bakeuda Banjarmasin Ingatkan Ini

Tindakan pelaku atas nama Fahruri, lanjut Denny, telah melanggar batas-batas hukum dan aturan.

"Jangan kampanye hitam lah, apalgi fitnah bahkan cenderung bersinggungan dengan isu-isu SARA," imbuhnya.

Sebagai alat bukti, ia mengaku telah mendapatkan dan menyerahkan bukti-bukti digital, bahwa yang bersangkutan memang menayangkan tayangan video tersebut.

"Kami punya bukti bahwa yang bersangkutan telah menyebarkan video (hasil editan) tersebut," lanjutnya.

 Baca Juga: Sempat Tertunda, Pelaksanaan MTQ Kalsel Akhirnya Digelar Hari Ini

Keputusannya untuk melapor ke kepolisian ini, diterangkan Denny lagi, diharapkan menjadi pelajaran bagi semua.

"Kita seharusnya berpolitik dalam batas-batas yang tidak melanggar norma hukum dan aturan," pungkasnya.