Lalu, bagaimana dengan kondisinya di Banjarmasin? Mengingat angka kasus di Ibu Kota Provinsi ini masih sangat tinggi. Terkait hal itu, Ia membeberkan bahwa Kasus di kota berjuluk seribu sungai ini tak kalah mengkhawatirkan.
Di mana tercatat sebanyak 92 kasus atau 26 % dari kasus di Provinsi itu berasal dari kota Banjarmasin, yang menimpa anak usia pendidikan dasar atau usia sekolah SD dan SMP (6-15 tahun).
"Bulan Februari kasus anak usia pendidikan dasar yang terjadi di banjarmasin sebanyak 50 kasus. Artinya pada bulan Maret ada peningkatan kasus baru sebanyak 42 kasus dibandingkan Februari. Atau bertambah sebanyak 84%," tandasnya.
Baca Juga: Uji Coba Sekolah Tatap Muka, Wagub DKI: Cuma 20 Persen Orang Tua yang Setuju
Melihat situasi di atas, Ia pun menyarankan agar Pemerintah Daerah menghentikan pelaksanaan PTM di sekolah. Alias mengembalikan ke sistem pembelajaran secara online atau daring.
Meski pun hingga Maret 2021, belum ada data kasus kematian pada anak usia pendidikan dasar. Namun yang dikhawatirkan, anak-anak yang terpapar Covid-19 akan menjadi carrier virus Corona khususnya di tengah keluarganya.
"Sebenarnya sebelum PTM sudah ada kasus. Karena anak-anak bisa saja tertular dari keluarganya atau ketika keluar rumah. Namun dengan adanya PTM, itu meningkatkan risiko penularan pada mereka. Begitu pula penularan mereka meningkatkan risiko penularan terhadap orang dewasa dan berusia lanjut," tuntasnya.