Palembang, Sonora.ID - Kenaikan terus terjadi pada harga jual ayam potong di sejumlah pasar tradisional di Palembang. Harga ayam potong rata-rata dijual Rp 38-45 ribu per kilogram dengan komoditi paling dicari merupakan ayam ras.
Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda mengatakan, minimnya jumlah peternakan di Palembang menjadi salah satu penyebab adanya lonjakan pada harga ayam.
“Ayam menjadi komoditi yang paling rentan mengalami kenaikan harga, karena kita tidak punya peternakan yang cukup luas dan masih menunggu kiriman dari Kabupaten/Kota lain,” kata Fitrianti, Kamis (15/04).
Baca Juga: PPKM Kota Palembang Merujuk Pada Kebijakan Perwali PSBB Tahun 2020
Sedangkan untuk harga telur, Fitri mengatakan, pada bulan puasa tahun ini dinilai stabil dengan banyaknya ternak ayam penghasil telur di Palembang.
“Kalau harga telur alhamdulillah aman ya, karena di Palembang banyak kandang ayam yang menghasilkan telur,” katanya.
Senada dengan Fitri, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Palembang Hardayani mengungkapkan, adanya peningkatan harga kiloan ayam potong di pasaran karena peternakan ayam ras masih sangat rendah.
“Kita kekurangan lokasi ternak ayam, apalagi peternakan dengan lahan luas,” ujarnya.
Sehingga pedagang ayam di Palembang harus menunggu kiriman komiditi dari kabupaten/kota lain dan harus membayar biaya pengiriman tambahan termasuk fasilitas kandang ayam selama proses penyaluran.
“Karena kita tidak memiliki peternak ayam yang menghasilkan ayam ras secara banyak, kalaupun ada hanya sekedar kandang ayam yang tidak luas,” kata dia.
Baca Juga: Jelang Ramadhan, Harga Sembako di Palembang Diprediksi Naik
Kendati harga ayam ras melonjak, namun Hardayani, menjamin telur ayam tidak akan mengalami kenaikan harga jual lebih tinggi, sama seperti komoditi pangan cabai dan penjualan jenis bawang.
“Dibandingkan ayam, untuk cabai dan bawang-bawangan, bawang merah, bombay dan bawang putih harganya masih mendingan,” pungkasnya.