Pedagang Songkok di Makassar Terdampak Pandemi, Omzet Turun Drastis

22 April 2021 15:46 WIB
Anto, pedagang songkok musiman yang berjualan di Jalan Cendrawasih Makassar
Anto, pedagang songkok musiman yang berjualan di Jalan Cendrawasih Makassar ( Smartfm Makassar)

Makassar, Sonora.ID - Bulan Ramadan menjadi berkah bagi sejumlah orang. Salah satunya dirasakan Anto, pedagang songkok (sebutan untuk peci di Makassar) yang sudah empat tahun terakhir membuka lapak di Jalan Cendrawasih Makassar.

Setiap memasuki Ramadan, sepanjang jalan tersebut dibanjiri pedagang songkok musiman.

Mereka menjajakan segala macam model songkok. Mulai dari songkok modifikasi modern, hingga songkok dengan model tradisional.

Anto mengaku, dua tahun terakhir, penjual songkok berkurang. Hanya tersisa satu hingga tiga lapak saja yang masih bertahan.

Baca Juga: Tinjau Kebakaran di Jalan Badak, Wali Kota Makassar Beri Dukungan Moril

Menurutnya, hal itu dipengaruhi terbatasnya pengiriman barang akibat pandemi Covid-19.

"Barang yang dijual dalam keadaan sekarang ini tidak ada pengiriman. Jadi kita ini jual barang yang ada saja di pasaran. Biasa itu pengiriman dari Jawa," ujar Trisno.

Pria 30 tahun itu mengatakan, ia dan pedagang songkok lainnya mulai berjualan seminggu sebelum ramadan, sampai selesai Idul Fitri. Selain itu, ia juga menjual saat Idul Adha.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik tentang Bulan Ramadan yang Jarang Diketahui Orang

Harga songkok yang dijualnya beragam. Termurah dibanderol mulai 30 ribuan, sedangkan yang termahal bisa mencapai 150 sampai 350 ribu rupiah.

"Model songkok yang banyak dicari adalah songkok polos hitam. Itu yang mahal," ujarnya.

Anto menuturkan, sebelum pandemi melanda, ia bisa melayani pemesanan banyak hingga ke daerah. Tapi karena adanya kebijakan larangan mudik sejak tahun lalu, ia kini hanya mengandalkan pengendara jalan untuk membeli dagangannya.

"Pembeli biasa ada pesan banyak buat dibawa ke daerah. Sekarang pulang kampung tidak bisa. Jadi orang lewat mami kita andalkan," ucap Trisno.

Kondisi tersebut praktis ikut berdampak pada omzet penjualannya. Anto mengaku, sebelum pandemi, ia bisa meraup keuntungan bersih sebesar 20 juta rupiah. Sayangnya, kini dirinya harus menerima kenyataan dengan penurunan pendapatan yang cukup drastis.

"Sekarang hasil penjualan bisa mencapai 10 juta bersih dalam sebulan. Sebelum pandemi bisa sampai 20 juta. Itupun susah sekali dapat 10 juta," keluhnya.

Padahal, lanjut Anto, dirinya harus merogoh kocek dalam untuk memodali usahanya yakni sekitar 15 jutaan.

Anto berharap, pandemi Covid-19 segera berlalu agar ia dan rekannya sesama pedagang songkok bisa kembali untung.

Baca Juga: Abaikan Teguran, Satpol PP Makassar Bongkar Paksa Lapak di Jalan Pengayoman

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm