Sonora.ID – Berikut ini adalah review film 'Godzilla vs Kong', film monsterverse legendaris yang sudah lama dinanti para penonton.

Film yang sudah lama ditunggu-tunggu ini akhirnya rilis, plot dari film ini sendiri melanjutkan cerita dari film-film sebelumnya, Godzilla (2014), Kong: Skull Island (2017), dan Godzilla: King of the Monsters (2019).

Godzilla vs Kong (2021) ini menjadi film keempat dari franchise atau waralaba dari film Monster Universe.

Sebelumnya, Godzilla dan Kong pernah bertemu melalui film King Kong vs Godzilla yang diproduksi Toho Studio tahun 1962 silam.

Godzilla vs Kong ini akan menjawab keinginan penonton untuk melihat pertarungan diantara keduanya dan siapa yang terkuat di antara keduanya.

Baca Juga: Review Film 'Generasi 90an: Melankolia', Kehilangan dan yang Tak Tergantikan

Sinopsis

Film ini menceritakan tentang dunia yang sudah kembali damai setelah Godzilla mengalahkan monster berkepala tiga, Ghidorah, kemudian Godzilla kembali lagi ke dalam lautan.

Sosok Dr. Ilene Andrews (Rebecca Hall) khawatir apabila Godzilla menemukan musuh bebuyutannya yaitu King Kong. Oleh karena itu, ia dan timnya memutuskan untuk menyembunyikan keberadaan Kong di Skull Island.

Disana, Kong pun bersahabat dengan putri angkat Ilene, Jia (Kaylee Hotlle) yang merupakan tuna rungu.

Suatu hari, tiba-tiba Godzilla melakukan serangan tiba-tiba ke perusahaan Apex Cybernatics, karena hal itu Godzilla dianggap sebagai ancaman besar terhadap manusia.

Tetapi Madison Russel (Millie Bobby Brown) dan sahabatnya Josh (Julian Dennison) dan karyawan Apex, Bernie Hayes (Brian Tyree Henry) mencurigai serangan tersebut dan memutuskan untuk menyelidikinya.

Seorang ahli geologi Monarch, Dr. Nathan Lind (Alexander Skarsgard) mengungkap bahwa Kong bisa menjadi harapan umat manusia ketika perang monster kembali terjadi dan ia berniat mencarikan rumah baru untuk Kong di Hollow Earth.

Ketika Apex dan Monarch berusaha untuk menjadikan Kong sebagai pertahanan manusia yang baru, Godzilla pun datang menyerang, dan pertarungan kedua Alpha itu pun dimulai.

Review

Dalam film ini, kisah ceritanya bisa dibilang hanya sampingan, dimana adegan utama yang dijual dalam film ini pertandingan diantara kedua monster tersebut.

Walau perbaikan naskah dapat mengangkat kualitas keseluruhan film, Godzilla vs. Kong bakal bagus-bagus saja selama adegan aksinya memuaskan

Film ini relatif ringan ditonton, seperti sejak dulu, mayoritas film-film genre kaiju (monster) memang selalu menonjolkan pertarungan antara monster sebagai sajian utamanya.

Baca Juga: Review Film 'SOUL', Berpetualang ke Alam 'Gaib' buat Nyari Jati Diri

Adam Wingard sang sutradara memang ingin menampilkan aksi spektakuler dalam film garapannya ini.

Film ini tak ragu menampilkan efek musik yang dahsyat, dan visual cukup menawan. Termasuk set skala besar dan tajam, begitu juga tampilan di Hollow Earth yang menakjubkan.

Babak pertempuran antara Godzilla vs Kong ini dibuat di tengah-tengah kota Hong Kong dengan tingkat kedetailan yang tinggi.

Pertarungan di antara keduanya luar biasa dan gerakan pertarungan terlihat sangat baik dan menghentak.

Di sisi lain, ekspresi yang ditampilkan dari kedua Alpha ini juga cukup mengagumkan. Dalam film ini terlihat ekspresi emosional yang membuat penonton ikut terbawa suasana.

Kalau di film sebelumnya pertarungan itu biasa dilakukan di malam hari, di film ini Adam Wingard mengemasnya di siang hari juga.

Namun, narasi yang lebih condong ke salah satu monster ini juga dianggap kekurangan dari film ini.