Sonora.ID – Terkadang, unggahan kita di masa lalu bisa menjadi bumerang di masa kini. Berikut ini adalah 7 cara membersihkan jejak digital yang ada di media sosial.
Melansir Kompas.com,jejak digital adalah jejak data yang dibuat ketika kita menggunakan internet. Ini bisa berupa email yang kita kirim dan data lainnya yang kita kirimkan ke layanan online.
Jejak digital pasif adalah jejak yang ditinggalkan secara online tanpa sengaja. Misalnya, alamat IP yang tercatat oleh penyedia layanan internet, lokasi, hingga riwayat penelusuran.
Baca Juga: Terlanjur Punya Jejak Digital yang Buruk? Ini Saran dari Digipreneur
Sementara jejak digital aktif adalah yang sengaja kita kirimkan secara online. Lalu, bagaimana dengan jejak digital di media sosial?
Jejak digital di media sosial mungkin saja mengungkapkan argumen-argumen yang pernah kita ungkapkan atau unggahan lama yang kita harap tak pernah kita ungkapkan
Semua yang kita lakukan di media sosial bisa saja dilihat oleh orang lain di masa depan dan dampaknya mungkin melebihi apa yang kita duga.
Contoh kasusnya biasanya dialami oleh sejumlah publik figur seperti Ardhito Pramono dan Jessica Jane.
Berikut langkah menghapus jejak digital yang bisa kita terapkan:
Audit semua media sosial yang pernah Anda gunakan
Menurut SocialMediaToday, penting untuk melakukan audit terhadap semua media sosial yang pernah kita gunakan seperti Facebook, Twitter, dan Instagram.
Jika menemukan unggahan yang rasanya sudah tidak layak, sebaiknya Anda menghapusnya. Namun, jika itu adalah unggahan yang menandai (tag) akun kita dan diunggah oleh orang lain, cobalah sebisa mungkin berbicara dengan orang tersebut dan secara sopan meminta untuk menghapusnya atau tidak menandai diri kita.
Hapus akun yang tidak aktif
Mungkin ada banyak orang yang membuat banyak akun di berbagai platform media sosial sesuai dengan tren pada masanya.
Penting untuk menelusurinya kembali dan menghapus akun-akun yang sudah tidak aktif. Langkah ini memang tidak mudah, tetapi bisa kita lakukan secara perlahan.
Baca Juga: Bahaya! Hindari 3 Hal Ini yang Pantang Dilakukan di Media Sosial
Ganti Nama
Dengan menggunakan internet, akan sangat mudah untuk menelusuri jejak digital, termasuk di media sosial.
Jika 10 tahun lalu kita menggunakan nama pengguna (username) tertentu dan tidak menggantinya, maka akan sangat mudah menelusuri apa saja yang pernah kita unggah dalam jangka waktu tersebut.
Oleh karena itu, jika ingin menghapus jejak digital, salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah mengganti nama tersebut dengan nama baru yang tidak bisa dicari orang.
Matikan fitur tag
Mengontrol apa yang kita unggah cenderung lebih mudah daripada mengontrol apa yang orang lain unggah dan "menyeret" diri kita melalui fitur tagging.
Misalnya, teman kita bisa saja mengunggah foto diri kita ketika sedang mabuk saat menghadiri pesta ulang tahunnya.
Foto tersebut berisiko menyebar sebelum kita mungkin menyadarinya. Beberapa platform media sosial menyediakan fitur untuk mematikan tagging untuk menghindari potensi unggahan negatif di masa depan.
Untuk unggahan masa lalu, kita juga bisa meminta pengunggahnya untuk menghapus tag terhadap akun kita. Meskipun, hal ini mungkin sedikit rumit jika berkaitan dengan kasus seperti mantan kekasih, perundungan, bahkan peretas.
Mengubah akun ke mode private
Beberapa aplikasi akan secara otomatis memberikan informasi tentang kita, termasuk kontak, file yang tersimpan di perangkat kita, hingga data lokasi.
Oleh karena itu, penting untuk meninjau satu-persatu pengaturan privasi yang digunakan di setiap aplikasi dan media sosial untuk menghindari terlalu banyak informasi pribadi yang tersebar.
Penting pula untuk menjadikan akun media sosial kita menjadi akun privat untuk membatasi orang-orang yang mampu melihat unggahan kita. Sebab secara umum, semakin sedikit orang yang melihat unggahan kita, akan semakin sedikit pula jejak digital kita.
Baca Juga: Selain Mudah, Digipreneur: Ini Faktor Banyaknya Hal Negatif di Medsos
Buat citra positif di medsos
Bagaimana menentukannya? Cukup pikirkan saja kira-kira seperti apa diri kita ingin dipandang oleh orang lain berdasarkan konten yang kita unggah.
Buatlah konten positif sebanyak-banyaknya, sehingga kelak ketika orang lain mencari nama kita di internet, konten-konten positif inilah yang akan mendominasi dan menghapus jejak digital negatif kita, jika masih ada.
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membentuk citra positif seperti aktif di media sosial dan mengunggah argumen atau konten bermanfaat, menulis blog, hingga terlibat dalam diskusi forum online.
Pikir dua kali sebelum mengunggah
Agar jejak digital tetap bersih, Anda harus memikir dua kali apakah unggahan tersebut pantas untuk dilihat orang-orang?
Sebelum mengunggah komentar, misalnya, coba tanyakan pada diri sendiri apakah diri kita keberatan jika suatu saat unggahan tersebut dikaitkan dengan diri kita.
Menjaga kebersihan jejak digital lebih mudah dibandingkan menghapusnya. Jadi, lebih baik mulai sekarang kita lebih peduli akan hal itu.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Belajar dari Jessica Jane, Ini 7 Langkah Bersihkan Jejak Digital di Medsos"