Ini 3 Alasan Medis, Seseorang Sulit Berhenti Untuk Makan Sesuatu

26 April 2021 07:46 WIB
Illustrasi seseorang makan sesuatu
Illustrasi seseorang makan sesuatu ( freepict.com)

Sonora.ID - Salah satu kebutuhan harian manusia adalah makan. Dengan makan tubuh manusia dapat tetap terjaga kesehatannya.

Setidaknya manusia membutuhkan asupan kalori tertentu perharinya untuk dapat memperkuat imunitas tubuh dan menjaga kestabilan metabolismenya.

Dalam hal medis rata-rata asupan kalori makanan yang masuk ketubuh dbedakan berdasarkan usia Wanita 19-29 tahun: 2.250 kalori/hari (675 kalori/makan siang) 30-49 tahun: 2150 kalori/hari (645 kalori/makan siang) 50-64 tahun: 1900 kalori/hari (570 kalori/makan siang) di atas 65 tahun: 1550 kalori/hari (465 kalori/makan siang).

Baca Juga: Jarang Diketahui, Ini 5 Makanan Khas Papua Paling Unik dan Memanjakan Lidah

Namun, nyatanya manusia bisa mengkonsumsi makanan dengan kadar kalori yang telah ditetapkan.

Ada beberapa alasan medis yang membuat seseorang terus menerus mengkonsumsi makan padahal sudah tidak merasa lapar.

Berikut adalah beberapa alasan medis manusia sulit untuk berhenti makan meski sudah kenyang.

Baca Juga: Benarkah Menelan Ludah atau Dahak Bikin Batal Puasa? Ini Kata Ustaz

1. Kekurangan Nutrisi

Hal pertama yang akan dirasakan manusia saat tubuhnya kekurangan nutrisi adalah terus menerus lapar padahal telah mengkonsumsi kalori yang cukup.

Manusia memiliki susunan tubuh yang kompleks. Tidak hanya memenuhi kebutuhan kalori namun manusia harus mengkonsumsi nutri yang cukup.

Salah satu nutrisi yang dibutuhkan manusia untuk dapat stabil dan tak lagi merasa lapar adalah karbohidrat, protein dan juga lemak yang seimbang.

Ketiganya adalah komponen penting yang dibutuhkan tubuh.

 

Baca Juga: 5 Makanan Khas Lombok Paling Pedas dan Terkenal Kelezatannya 

2. Pengaruh Hormon

Selain kekurangan nutrisi, hormon pada tubuh manusia juga mempengaruhi tingkat konsumsi makanan manusia.

Hal ini diketahui usai adanya sebuah penelitian pada tahun 2015.

Pada penelitian tersebut dijeaskan bahwa hormon bisa menyebabkan kami berlebhn dalam mengkonsumsi kalori terutama lemak.

 

 

Dilansir dari TIME, Salah satu ahli diet asal Amerika Serikat Allison Knott menyatakan hormon kortisol akan meningkat akibat stres, yang kemudian dapat menyebabkan peningkatan nafsu makan.

“Stres bisa memicu rasa lapar yang hebat karena ketika stres, hormon kortisol yang mempengaruhi nafsu makan terus diproduksi,” ujarnya.

Baca Juga: 5 Makanan Khas Purworejo Yang Cocok Untuk Berbuka Puasa

Stres

Hampir serupa dengan pengaruh hormon, stres dapat menyebabkan seseorang "lupa rasanya kenyang" sehingga mereka akan terus menerus makan meski tak lapar.

Stres membuat tubuh melepasakan hormon Kortisol sehingga membuat Anda terus menerus ini makan yang berlemak, manis dan juga asin.

Ketika kamu sedang stres, kamu bakal menginginkan sejumlah makanan ini untuk memenuhi kebutuhan energi.

Walau begitu, hindari makanan berlemak dan olahan karena malah membuat masalah makan yang kamu alami tak kunjung usai.

Baca Juga: Banyak Dicari, Ini 5 Resep Gorengan Praktis dan Nikmat untuk Buka Puasa

 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm