Hadapi Musim Kemarau, Kalsel Gelar Simulasi Siaga Bencana Karhutla

27 April 2021 12:10 WIB
simulasi penanganan karhutla
simulasi penanganan karhutla ( Smart Banjarmasin/Razie)

Banjarmasin, Sonora.ID – BPBD Provinsi Kalsel menggelar Simulasi Evakuasi Mandiri di halaman Kantor Gubernur Kalsel di Banjarmasin, pada Senin 26 April 2021.

Kegiatan dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana 2021, dihadiri Pj Gubernur Kalsel Safrizal ZA,  Danrem 101 Antasari, Brigjen TNI Firmansyah dan Karo Operasi Polda Kalsel, Moch Noor Subchan.

Simulasi diikuti anggota Tim Damkar (Pemadam Kebakaran) dengan melaksanakan simulasi pemadaman kebakaran gedung dilanjutkan dengan simulasi evakuasi korban jiwa.

Penjabat Gubernur Kalsel, Safrizal ZA mengatakan tujuan dari simulasi atau latihan kesiapsiagaan ini adalah meminimalisir angka korban jiwa dengan cara perencanaan persiapan yang matang dalam menghadapi beragam jenis potensi-potensi bencana.

Baca Juga: Kena Imbas Pandemi, Industri Properti Alami Musim Kemarau Panjang

“Hari ini kita memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana, atau preparedness yang artinya kita sudah menyiapkan diri kita untuk menghadapi potensi-potensi bencana," terangnya.

Hasilnya kalau kita well prepare, maka daerah siap menghadapi segala kemungkinan.

"Dalam masyarakat yang tidak siaga, biasanya jumlah korbannya lebih banyak. Padahal cita-cita kita dalam hari kesiapsiagaan nasional adalah zero victim atau nol korban. Atau setidaknya minimum victim atau jumlah korban yang sedikit” ucap Safrizal.

Pj Gubernur juga mengatakan urusan kebencanaan dan kebakaran ini adalah urusan wajib pelayanan dasar bagi pemerintahan daerah. Terutama kesiapsiagaan bagi masyarakat dan kelembagaan sipil dan relawan yang masih perlu diperhatikan.

Baca Juga: Tahun ini Sumatera Selatan Diprediksi Aman dari Bencana Karhutla

Urusan bencana dan kebakaran menjadi sama pentingnya seperti kesehatan, pendidikan, pekerjaan umum tata ruang, perumahan dan sosial. Penanganan bencana dan kebakaran juga termasuk dalam prioritas anggaran agar dapat memberikan pelayanan terbaik.

Adapun standar pelayanan kebencanaan dan kebakaran terbagi menjadi tiga jenis, yakin ketersediaan informasi bencana yang memuat tentang informasi penting terkait potensi-potensi bencana masing-masing wilayah dan daerah.

Kedua adalah kesiapsiagaan yang biasanya dilakukan dengan penyusunan rencana kontinjensi berdasarkan tiap-tiap potensi bencana. Dan yang terakhir adalah tanggap darurat dan pasca bencana.

Baca Juga: Transisi Musim Kemarau ke Hujan, Ini Peringatan BMKG Bagi Warga Makassar

Mengenai potensi Karhutla, lanjut Safrizal, sampai saat ini masih belum ada terdeteksi hot spot atau titik api di daerah Kalsel.

“Kita sudah apel beberapa bulan yang lalu untuk kesiapan menghadapi karhutla dan untuk saat ini masih zero spot dan mudah-mudahan zero terus," ucapnya.

Daerah  juga akan turunkan apel kesiapsiagaan di tingkat kabupaten/kota sampai desa untuk melakukan upaya-upaya mitigasi terhadap kebakaran hutan dan lahan.

"Kita harap kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di kalsel dapat minimum dengan persiapan yang lebih baik” terang Safrizal.

Sementara itu Danrem 101 Antasari Brigjen TNI Firmansyah mengatakan  dalam menghadapi potensi karhutla adalah lebih baik mencegah dan menyiapkan semua kemampuan dan peralatan daripada nanti saat diminta terjun di lapangan belum siap.

Baca Juga: Antisipasi Dampak Musim Hujan, Pemko Banjarbaru Gelar Apel Kesiapsiagaan Bencana

Firmansyah juga ungkap titik titik yang akan difokuskan dalam pengawasan potensi karhutla, yakni Tanah Laut, Banjarbau, dan Batola.

”Wilayah yang berpotensi nanti kita fokus seperti biasa di Tala, Banjarbaru daerah bandara, Batola kemudian di wilayah-wilayah tertentu. Kalau kita liat hasil evaluasi tahun kemarin untuk daerah Hulu itu rata-rata daerah pegunungan tapi tidak terlalu besar, jadi kita tetap fokus di perkotaan yaitu Tanah Laut, Banjarbaru, dan Batola” ucapnya.

Karo Operasi Polda Kalsel Moch Noor Subchan menambahkan program pemerintah terkait persiapan dalam menghadapi potensi karhutla, yakni ‘ASAP Digital’.

Baca Juga: Sumber Air Baku Surut, Krisis Air Bersih Ancam Kota Makassar

Ini merupakan program kolaborasi antara pemerintah dengan pengusaha sawit. D imana dalam program ini akan dipasang kamera dengan daya jangkau empat kilometer yang mampu mendeteksi titik api karhutla.

”Program ASAP Digital adalah kolaborasi antara Pemerintah dan Pengusaha Sawit yang menggunakan kamera untuk memonitor ada kebakaran api atau tidak di wilayah itu. Kamera yang digunakan memiliki jarak jangkauan yang jauh," pungkasnya.

Baca Juga: BPBD Sumsel dalam Mencegah Karhutla: Mengandalkan Pemadaman Udara

PenulisFakhrurazi
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm