Banjarmasin, Sonora.ID - Setelah 12 hari di rawat di RSUD Ansari Saleh, Siti Raisa Miranda (16) atau Echa si Putri Tidur akhirnya kembali pulang ke rumahnya di jalan Pangeran, Kelurahan Pangeran, Kec. Banjarmasin Utara.
Selama menjalani perawatan di RS, kondisi Echa dianggap sudah menunjukan kemajuan. Bahkan Ia sudah melakukan beberapa aktivitas dengan sendiri. Sehingga tinggal mengikuti rawat jalan, sesuai arahan pihak RS.
"Tanggal 10 April lalu di bawa ke RS. Keesokan harinya Echa tidur lagi. Kemudian tanggal 20 bangun. Selanjutnya 22 April lalu kami bawa pulang," ucap Mulyadi (52), Ayah Echa saat ditemui Smart FM Banjarmasin di kediamannya.
Baca Juga: Bangun dari Tidurnya, Echa si Putri Tidur Langsung Dibawa Ke RS
Menurutnya, meski sudah kembali ke rumah, Echa masih terbatas dalam melakukan aktivitasnya, alias baru beberapa hal yang bisa dilakukan anak kedua dari empat bersaudara itu dengan sendiri seperti makan dan buang air kecil.
"Aktivitasnya masih belum normal. Kadang-kadang juga nangis sendiri. Interaksi juga masih susah. Jadi kita memahami pakai bahasa kalbu," tambahnya.
Lantas, bagaimana untuk proses penyembuhan Echa kedepan?
Mengenai hal itu, Mulyadi mengaku masih membawa anaknya ke dokter psikiater untukn menjalani terapi psikologi.
Baca Juga: Tangani Echa 'Putri Tidur', Safrizal Siap Datangkan Dokter dari Jawa
Disamping itu, juga ada beberapa obat-obatan dari pihak RS yang harus dihabiskan Echa selama di rumah.
"Kami juga terus motivasi supaya jangan tidur lagi. Obat dari rumah sakit juga diminumkan dua kali sehari, pagi dan malam," pungkasnya.
Disinggung bagaimana jika ternyata Echa kembali tidur, Mulyadi menekankan tidak akan lagi membawanya ke RS. Pasalnya dua kali menjalani pemeriksaan, diagnosanya selalu tidak ada gangguan apapun, begitu juga dengan pengobatan alternatif.
Baca Juga: Tertidur Lelap Lagi, Echa Si Putri Tidur Banjarmasin Diduga Alami Sindrom Kleine-Levin
Mulyadi justru memprediksi, bahwa anaknya mengalami gangguan mistis. Seperti dapat gangguan dari roh halus atau dari nenek moyangnya dan lain-lain.
"Dua kali sudah alat canggih, diagnosanya sama. Kalau tidur lagi kita biarkan saja dan pasrah saja. Kecuali dibawa RS luar daerah. Total 18 hari tidur, cuma bangun 3 jam saja," tuntasnya.