Sonora.ID - Ketika banyak masalah kehidupan dan rintangan dalam kehidupan sehari-hari, rasa bersyukur kerap kali dilupakan dan lebih banyak menyesali kondisi tersebut.
Padahal, rasa bersyukur menjadi salah satu modal untuk tetap bisa hidup dengan bahagia dan merasa cukup dengan apa yang dimiliki daripada fokus dengan apa yang tidak dimiliki.
Menjadi salah satu kunci hidup bahagia, Licensed Master Trainer of NLP, Hingdranata Nikolay menegaskan bahwa rasa syukur bisa menular di dalam lingkungan.
Baca Juga: 4 Alasan Pentingnya Bersyukur, Hingdranata: Solusi Segudang Masalah
Ketika lingkungan penuh dengan rasa bersyukur, maka orang baru yang masuk dalam lingkungan tersebut akan cenderung mengikuti gaya hidup dan pola pikiran untuk juga turut melihat semua kondisi hidup dengan rasa bersyukur.
“Yes (bisa menular). Karena emosi dan perasaan itu bentuknya sosial. Bagaimana saya bisa tahu seseorang bisa happy? Dari pancaran yang dikirimkan melakukan ekspresi, kata-kata, gerak-gerik kan,” jelasnya dalam program Smart NLP di Radio Smart FM.
Baca Juga: Menjadi Lebih Bersyukur, Prilly: Sebelum Pandemi, Hal Kecil Itu Tak Terlihat
Bahkan Hing menyatakan bahwa alasan di balik tertawa saat senang, menangis saat sedih, salah satunya adalah karena fungsi sosial.
Emosi tersebut diluapkan demi mendapatkan awareness dari orang di sekitar mengenai emosi yang sedang dirasakan.
“Karena fungsi sosialnya, supaya orang di sekeliling, supaya apapun yang ada di sekitar kita bisa aware terhadap emosinya kita gitu. Karena itu emosi berjangkit, happy berjangkit, emosi berjangkit, marah-marah berjangkit. Bagaimana cara membuat orang-orang di sekitar kita bete? Bete saja duluan,” tegas Hing.
Baca Juga: Menjadi Lebih Bersyukur, Prilly: Sebelum Pandemi, Hal Kecil Itu Tak Terlihat
Hal yang sama juga berlaku bagi kebiasaan atau gaya hidup untuk selalu bersyukur dengan keadaan, rasa syukur yang ditumbuhkan itu akan juga menular pada orang di sekitar.
“Nular. Jadi, rasa bersyukur itu menular. Jadilah orang pertama yang menggulirkan itu saja, kita happy dalam satu ruangan,” sambungnya.
Baca Juga: 5 Cara Mudah Lakukan Detoks Media Sosial, Hidup Lebih Tenang!