“Dia sendiri tidak akan belajar kan,” sambung Hing.
Dengan demikian, Hingdranata mengimbau bahwa yang terpenting dalam menghadapi masalah adalah bagaimana orang tersebut me-reframing atau melihat masalah tersebut dari suatu sudut pandang tertentu.
Bentuk reframing yang paling sering ditemukan dalam masyarakat Indonesia adalah ketika terkena musibah, masih ada hal-hal yang bisa disyukuri.
Baca Juga: Sulit Dijelaskan, Apa Makna Hidup Bahagia yang Sesungguhnya?
“Itu salah satu bentuk dalam dunia NLP yang namanya reframing, memaknakan kea rah yang lebih bermanfaat. ‘Untung’ itu bagus!” jelasnya.
Misalnya ketika ada orang yang jatuh dan tangannya terluka, kerap kali orang tersebut mengatakan, ‘untung cuma luka, tidak sampai patah’.
Ungkapan tersebut justru wujud nyata dari reframing melihat kondisi sulit menjadi hal yang lebih bermanfaat.
“Buku, seminar, para coach, orang-orang bijak justru mengatakan bahwa hanya kegagalan, hanya saat-saat sulit, yang bisa mengajarkan kita hal-hal yang justru lebih bagus untuk perkembangan kita, kan gitu,” tegas Hing.
Baca Juga: 5 Cara Meningkatkan Kesehatan Finansial Selama Masa-masa Sulit