2. Memahami The Map is Not The Teritory
Hing menjelaskan, The Map is Not The Teritory menceritakan apapun yang orang nyinyir katakan bukanlah dunia kita. Namun segala omongan sumbang yang disampaikan itu adalah dunia mereka sendiri.
"Apapun yang mereka katakan adalah penalaran dan cara berpikir mereka sendiri daripada kita. Kenapa orang baik gampang ditipu, karena orang baik melihat orang lain berdasarkan standar kebaikan dia sendiri," kata Hing.
Jika seseorang melihat keburukan orang lain, lanjut Hing, dia justru melihat dirinya sendiri.
Baca Juga: Sukses dan Terkenal, Deretan Selebriti Ini Ternyata Mengidap Bipolar
3. Fokus pada tindakan yang mereka omongkan
Hing menyarankan apabila ada seseorang yang mengutarakan omongan kurang pantas, anggap itu sebagai komentar tindakan kita, bukan perilaku kita.
"Nilai positif seseorang harus dipertahankan, yang kita pertanyakan hanyalah tindakan perilaku saja. Contohnya jika kita tersandung hari ini, anggap saja mereka mengomentari kita yang tersandung, jadi jangan terlalu dipikirkan," kata dia.
"Ini bukanlah serangan pribadi, mereka hanya mengomentari apa yang saya lakukan," tegasnya.
4. Hadapi nyinyiran dengan metafor
Hing mengaku dirinya banyak terbantu dengan metafor dalam situasi-situasi yang dinyinyiri.
"Kita menggambarkan kejadian nyinyir itu dengan kejadian lain, atau kiasan, atau film. Contohnya hanya pohon mangga yang ranum yang ditimpukin orang. Berarti pohon kita penuh dengan buah yang ranum," jelasnya.