Capai 30-40%, Emiten-emiten Properti Rilis Kinerja Pre-sales di 1Q21

3 Mei 2021 14:30 WIB
Ilustrasi pergerakan saham.
Ilustrasi pergerakan saham. ( Kompas.com)

Sonora.ID - Emiten-emiten properti merilis kinerja pre-sales di 1Q21 seperti BSDE, CTRA, SMRA, dan PWON. Hasilnya, emiten-emiten properti tersebut mampu mencapai 30%-47% dari total target pre-sales di tahun 2021.

BSDE masih terdepan dalam pencapaian pre-sales dengan mendapatkan Rp 2.5 triliun sepanjang 1Q21. Kemudian CTRA sebesar Rp 1.9 triliun, SMRA Rp 1.7 triliun, dan PWON Rp 427 miliar.

Pencapaian ini didorong oleh relaksasi penghapusan PPN 10% untuk rumah seharga Rp 1 milyar dan potongan PPN 50% untuk rumah 2 miliar yang dimulai per Maret 2021. Selain itu kebijakan LTV 100% dan kebijakan moneter dari bank sentral yang mendukung sektor properti juga turut mendorong pre-sales properti di 1Q21.

Baca Juga: Duo Indofood Rilis Laporan Keuangan, Bagaimana Hasilnya?

BSDE
BSDE mencatatkan pre-sales di kuartal-I 2021 sebesar Rp 2,5 triliun atau setara dengan 35% target tahun 2021 sebesar Rp 7 triliun. Pencapaian ini meningkat 38% dari pencapaian 3M20 sebesar Rp 1,8 triliun.

Properti residensial membukukan pre-sales sebesar Rp 1,7 triliun di 3M21, berkontribusi terhadap 69% dari total pre-sales. Sementara itu, properti komersial bisnis mencapai Rp 760 miliar, setara dengan 31% kontribusi terhadap total pre-sales 1Q21.

Baca Juga: Di tengah Pandemi, Benarkah ini Waktu yang Tepat Untuk Belanja Properti?

CTRA
CTRA membukukan pertumbuhan 67% yoy pre-sales, yang terbesar di antara emiten properti lain. Perumahan tapak tumbuh 52% yoy dan menyumbang 80% dari keseluruhan penjualan. Pre-sales apartemen tumbuh sangat tinggi dengan kenaikan 784% yoy.

PWON
PWON terus membukukan perbaikan pada pre-salesnya secara konsisten. Pre-sales pada Jan-Feb mencapai Rp100milyar dan menjadi Rp200milyar pada Maret. Hal ini didukung oleh pelonggaran dalam PPN.

Baca Juga: Antusiasme Industri Properti Pontianak Menyambut Freesia House

SMRA
SMRA membukukan pertumbuhan prapenjualan sebesar 93% yoy tetapi ini disebabkan oleh carry over Bogor sebesar c.Rp600miliar. Jika tidak termasuk, pre-sales tumbuh sebesar 25% yoy.

Namun, run-rate bulanan (tidak termasuk carry over) telah meningkat secara signifikan dari c.R p250 miliar di Januari, c.Rp 300 miliar di Februari, dan menjadi c.Rp 400miliar di Maret. SMRA belum melakukan launching product yang signifikan sejauh ini. Perusahaan berencana untuk meluncurkan cluster/ruko Bogor lainnya di 2H201.

 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm