Banjarmasin, Sonora.ID - Kota Banjarmasin menjadi daerah terakhir digelarnya diskusi kelompok terpumpun resolusi konflik kebahasaan di masyarakat oleh Balai Bahasa Kalimantan Selatan.
Diskusi ini yang digelar di Aula Kayuh Baimbai ini dibuka secara resmi oleh Asisten 2 Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Banjarmasin Doyo Pudjadi, Kamis (6/5) pagi.
Disela-sela acara, Doyo mengatakan, Pemerintah Kota Banjarmasin tentunya memberi dukungan terhadap pelaksanaan diskusi kelompok ini, yang dilaksanakan oleh Balai Bahasa Kalimantan Selatan.
Baca Juga: Hati-hati, Berikut 7 Langkah Membersihkan Jejak Digital di Medsos
Sehingga Pemerintah Kota Banjarmasin mengetahui lebih lanjut mengenai resolusi konflik kebahasaan di masyarakat.
“Mengingat saat ini teknologi digital semakin maju, sehingga informasi mudah tersebar di media sosial,” ucapnya saat dikonfirmasi Smart FM.
Oleh karenanya menurut Doyo, diperlukan kehati-hatian dalam menerima pemberitaan yang tidak benar dan sebagainya.
“Begitu juga untuk penggunaan media sosial sendiri,” pungkasnya.
Baca Juga: Sering Kena Body Shaming di Medsos? Begini 6 Cara Hadapinya!
Sementara itu, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Bahasa Kalimantan Selatan, Mangara Siagian mengatakan, Balai Bahasa Kalimantan Selatan saat ini menggelar diskusi kelompok terpumpun resolusi komplik kebahasaan di masyarakat. Khususnya di media sosial.
Mengingat, lanjutnya, saat ini apa yang ditulis di media sosial bisa dilaporkan kepihak berwajib. Apabila, komentar di status sosial tersebut berisikan fitnah, pencemaran nama baik, serta lainnya.
“Oleh karena itu lah warga diminta bijak dalam menggunakan media sosial mereka,” tuntasnya.
Baca Juga: Selain Mudah, Digipreneur: Ini Faktor Banyaknya Hal Negatif di Medsos