Sonora.ID - Sebagai salah satu cara untuk menjaga imunitas tubuh di tengah situasi pandemi, olahraga memang hal yang patut dan wajib dilakukan.
Meski demikian, tren olahraga yang terjadi di masyarakat kerap kali tidak diimbangi dengan pengetahuan yang cukup untuk melakukan olahraga dengan aman, nyaman, dan terhindar dari keluhan setelah berolahraga.
Dalam program Talkshow di Radio Sonora FM, dr. Grace Joselini menyatakan bahwa sering ditemukan keluhan cedera otot setelah berolahraga, salah satunya adalah keram.
Baca Juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Ketika Koma? Begini Penjelasannya
Berbeda penyebab dan kondisi cedera yang terjadi, dr. Grace memperkenalkan 2 jenis cedera otot yang umum terjadi.
“Yang paling gampang, yang paling awam itu kita bagi dua nih. Yaitu terjadi sobekan otot atau ototnya ketagang atau kontraksi terus menerus,” jelasnya.
Baca Juga: Gara-gara Pandemi, Dian Sastro: Justru Hidupku Lebih Seimbang
Sobekan otot
Pada kondisi cedera ini akan dibagi lagi menjadi tiga level, yaitu sobekan kecil, sedang, hingga sobekan total.
“Banyak faktor, bisa dari dalam diri sendiri, misalnya dari usia, jenis kelamin, faktor peltihannya seperti apa. Kemudian dari luar misalnya alat pelindungnya, jenis olahraga, dan lapangannya bagaimana,” ungkap dr. Grace memaparkan.
Sobekan otot ini biasanya terjadi pada gerakan yang berlebihan atau pada saat ototnya memanjang, seperti menendang, lari sprint, yang ditandai dengan bunyi ‘poop’.
Baca Juga: Pentingnya Berolahraga Saat Puasa, Dokter: Waktu Terbaik adalah…
Ketegangan otot
Ketegangan otot kerap kali dirasakan dalam bentuk keram atau tidak bisa menggerakan bagian tubuh tertentu dan muncul rasa sakit yang luar biasa, secara mendadak.
“Umumnya kalau kita ngomongin keram, itu biasanya berhubungan dengan kelelahan otot, dan faktor pemanasannya bagaimana,” sambung dr. Grace.
Keluhan yang satu ini berpotensi terjadi pada orang yang sudah lama tidak berolahraga, namun memaksakan diri langsung berolahraga dalam intensitas atau kecepatan yang tinggi.
Baca Juga: Jalan Kaki Bisa Menurunkan Berat Badan, Lho! Gimana Caranya?