Mulai dari intensitas rendah
“Start low, go slow. Artinya meski pun sudah pernah olahraga, apalagi bagi pemula, kita tidak lihat kecepatan seseorang, kita tidak lihat kecepatan teman di kanan atau kiri,” sambung dr. Grace.
Pasalnya, setiap orang memiliki kapasitasnya masing-masing, sehingga harus benar-benar mendengar tubuh masing-masing daripada memaksakan untuk bisa selevel dengan orang lain di sekitarnya.
Jadi penting untuk memulai rutinitas olahraga dalam intensitas yang rendah dan ditingkatkan dengan bertahap. Hal ini juga berlaku ketika sudah lama berhenti berolahraga dan memulai kembali.
Baca Juga: Pentingnya Berolahraga Saat Puasa, Dokter: Waktu Terbaik adalah…
Baju khusus untuk berolahraga
“Bajunya baju olahraga atau bukan? Jangan sampai menyebabkan keringatnya enggak menguap, termasuk juga sepatunya bagaimana, sesuai enggak yang digunakan,” jelas dr. Grace.
Pakaian termasuk sepatu yang digunakan atau tools yang dipakai dalam berolahraga juga memegang peranan penting.
Suhu
Suhu dan kondisi lingkungan juga memegang peran penting untuk mencegah terjadinya cedera otot, termasuk sobek atau otot tegang.
Baca Juga: Ingin Turunkan Berat Badan? Lebih Efektif Diet atau Olahraga?