Sonora.ID - Tak ada ajaran agama yang meminta seluruh umatnya untuk membenci umat beragama lainnya, seluruh agama pasti mengajarkan ajaran yang baik dan saling mengasihi, karena Tuhan adalah kasih dan cinta.
Lantas mengapa masih banyak manusia yang menaruh dendam dan amarah bahkan kepada saudara dan anggota keluarganya?
Lantas mengapa masih banyak kelompok masyarakat yang memfitnah kelompok lain atau menjatuhkan pihak lain?
Baca Juga: Memendam Kebencian pada Orang Lain? Justru Merugikan Diri Sendiri
Motivator Teosentrik, Eloy Zalukhu dalam program Smart Motivation di Radio Smart FM memaparkan jawaban dari masih banyaknya manusia yang saling membenci.
“Masalahnya itu adalah terputusnya ciptaan dari Sang Penciptanya, itu jawabannya. Jadi memang ketika ciptaan terputus hubungannya dengan Penciptanya, maka ia tidak mungkin mengerjakan apa yang sedang kita bahas ini, LOVE,” jelasnya memaparkan.
Karena Tuhan adalah cinta dan akan terus mencintai seluruh umat ciptaanNya, maka otomatis umat yang dekat dengan Tuhan akan menjadi mirip yaitu penuh dengan kasih atau cinta itu sendiri.
Baca Juga: Pentingnya Ucapkan ‘Terima Kasih’, Ini 3 Manfaat yang Otomatis Didapatkan!
Sebaliknya, ketika hubungan antara pencipta dan ciptaan terputus, maka sifat-sifat dari Sang Pencipta pun akan memudar, salah satunya sifat mengasihi tersebut.
“Mesti terkoneksi dulu dengan sumbernya (Sang Pencipta), kalau tidak maka semua cinta yang kita bicarakan tidak akan lebih daripada cinta yang diperkenalkan oleh Hollywood, yaitu cinta romantisme,” sambung Eloy menegaskan.
Padahal, cinta yang sebenarnya yang dibutuhkan untuk bisa hidup bahagia di dunia ini adalah cinta persahabatan, keluarga, Tuhan, dan diri sendiri.
Baca Juga: Pasang Surut Dunia Film, Dian Sastro Ternyata Sempat Kerja Kantoran
“Jadi, sudah terhubung kembali belum hubungan dengan Sang Pencipta? Kalau sudah terhubung, pasti akan dipantulkan kembali cintanya,” tegas Eloy.
Dapat disimpulkan bahwa, manusia yang kerap kali masih saling membenci atau menaruh dendam pada orang lain, memiliki hubungan yang belum terkoneksi secara kuat dengan Sang Penciptanya.
Baca Juga: Kasubbid Komunikasi Publik Satgas Covid-19: Cinta Diri Sendiri Dulu!