Tim Ahli Satgas: Palembang Zona Merah Dilihat dari Kasus Kematian

22 Mei 2021 18:45 WIB
Tim Ahli Satgas Covid-19 Sumsel, Prof. Yuwono
Tim Ahli Satgas Covid-19 Sumsel, Prof. Yuwono ( Koleksi Pribadi)

Palembang, Sonora.ID - Tim Ahli Satgas Covid-19 Sumsel, Prof. Yuwono menilai Kota Palembang masuk zona merah kasus positif Covid-19 karena dinilai dari tingkat kematian bukan dari tingkat kasusnya.

“Kasus di Palembang 600 saja, 100 nya dirawat di rumah sakit, 500 nya isolasi mandiri. Artinya kalau dibagi perkelurahan kira-kira 1 kelurahan hanya ada 5 kasus saja, tidak seperti yang dibayangkan. Yang meninggal di angka 5 hingga 8, artinya 5 persen. Cukup tinggi dari 100 orang. Zona merah atas tingkat kematian bukan atas tingkat kasus,” ujarnya.

Ia mengatakan varian baru virus corona di Sumsel adalah temuan di bulan Januari, dalam waktu dekat pihaknya akan melacak jenis varian baru ter-update.

Baca Juga: Dari 18 Kecamatan di Palembang, Hanya 2 Kecamatan Masuk Zona Orange dan Kuning

“Itu data lama, tida aktif. Akan segera dilacak, akhir bulan ada update varian baru,” tukasnya.

Saat ini kasus harian Covid-19 di Sumsel di angka 30-40. Keterisian tempat tidur di rumah sakit menurutnya tidak merata, ada rumah sakit yang tingkat keterisian merawat pasien covid-19 nya 70 % sementara ada yang 30 persen.

“Jangan pilih-pilihlah sebab pengobatan covid ditanggung pemerintah,” ujarnya.

Menurutnya lagi pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit ada beberapa penyebab. Pertama karena bergejala berat, kedua karena komorbidnya dan ketiga karena ada gejala-gejala khas sehingga masyarakat cemas dan memilih dirawat.

Baca Juga: Zona Merah dan Oranye Covid-19 di Indonesia Meningkat, Berikut Sebarannya

Ia juga menyesalkan angka pengambilan specimen yang masih rendah yaitu di angka 8,2 artinya 1000 penduduk baru 8 orang yang diperiksa padahal menurut WHO minimal 10 orang per 1000 penduduk.

“Tracing masih kurang. Sekarang terlihat kendor, dinkes harus menggiatkan lagi melakukan tracing dan jangan segan-segan membawanya ke fasilitas PCR,” tukasnya.

Ia memprediksi kasus positif covid di Sumsel tidak akan membludak seperti di India hal ini karena secara umum India berbeda dengan Sumsel baik dari sisi ras, gen, status gizi, dan kesehatan. Menurutnya varian di sana lebih massif bukan hanya satu atau dua jenis saja.

“Peningkatan karena fakor mobilitas dan imunitas sebab itu kurangi mobilitas dan jaga imun tubuh dengan istirahat cukup, makan bergizi, gerak cukup, berpikir positif dan lakukan vaksinasi,” ujarnya.

Baca Juga: Kota Palembang Kembali Terima Jatah Vaksin untuk Masyarakat

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm