2. Produksi tempe ramah lingkungan
Tempe dapat menghasilkan 15 gram protein yang sejajar dengan satu unit energi manusia, sedangkan dengan satu unit energi tersebut manusia hanya dapat memproduksi 7 gram protein.
Produksi tempe terbukti empat kali lebih efisien dibandingkan daging sapi dengan perandingannya yaitu empat gram daging sapi dan 17 gram protein tempe.
Jika daging sapi bisa memproduksi protein 7 gram, maka tempe dapat menghasilkan 20 kali lipat protein lebih banyak dengan total sampai dengan 160 gram protein.
3. Harga terjangkau
Tempe dapat ditemukan di pasar-pasar tradisional maupun supermarket dengan harga yang terjangkau. Bahkan satu papan tempe bisa dibeli dengan harga di bawah Rp. 10.000 pada beberapa e-commerce.
Di Indonesia sendiri, tempe dapat diolah menjadi berbagai macam jenis makanan seperti keripik tempe, orek tempe, mendoan, tempe bacem, mendol dan lain-lain.
Baca Juga: Catat! Makanan Lebaran Ini Bisa Picu Kenaikan Kolesterol
Tapi tahukah kamu, ternyata tempe tidak harus selalu dibuat dengan bahan dasar kedelai. Seiring berkembangnya waktu, tempe juga mengalami banyak inovasi yaitu dapat dibuat dari berbagai jenis kacang dan biji-bijian.
Terdapat berbagai macam pilihan bahan utama yang dapat digunakan untuk membuat tempe diantaranya yaitu kacang ijo, pete cina, kacang mete, kacang merah, kacang hitam, kacang polong, kecambah, nasi, gandum, barli hingga mie instan.
Baca Juga: Bahaya bagi Tubuh, Ini Dampak Masakan Bersantan yang Dipanaskan Berulang Kali