Ia mengaku tidak berasal dari keluarga pengusaha. Jusuf Hamka lahir dari seorang ibu yang berprofesi menjadi guru dan ayah yang merupakan dosen. Namun, uang jajan yang diterimanya setiap hari tidaklah banyak. Dari situlah dia berinisiatif untuk berdagang.
"Zaman dulu anak kecil kan selalu ingin jajan lebih. Jadi dengan uang yang minim saya siasati dengan berjualan. Teman saya ada yang nawarin dagangan es mambo milik ibunya. Saya mau akhirnya saya jualin," Jusuf Hamka bercerita.
Jusuf Hamka mengatakan tidak pernah malu untuk berjualan atau berdagang pada zaman dulu hingga sekarang.
Baca Juga: 7 Hal yang Wajib Diperhatikan Sebelum Menerima Tawaran Kerja dengan Gaji Tinggi
"Dulu enggak ada kata malu, sekarang juga enggak malu. Ada filosofi saya, gengsi makan biaya dan gengsi tidak ada biaya. Jadi buat apa kita malu-malu. Selama kita tidak mencuri dan menipu kenapa harus malu?" kata dia.
Tak hanya itu, tambahnya, dirinya mengaku belajar banyak dari buku-buku untuk mencapai kesuksesan. Meski awalnya mengira buku demikian hanya hoaks, namun Jusuf Hamka mengaku dari buku tersebut pemikirannya akan kesuksesan lebih terbuka.
"Dulu saya kira buku-buku kayak gitu itu hoaks. Ternyata tidak, memang buku tentang bagaimana mencapai kekayaan, bagaimana menjadi orang sukses tidak semata-mata menjadikan kita orang sukses dalam waktu sekejap. Tapi buku itu mengajarkan kita pada sistematika pemikiran kita tentang kekayaan," jelasnya.