"Ini vaksinasi pertama, vaksinasi tahap kedua untuk calon jemaah haji dan umroh nanti bakal dilaksanakan ditempat yang sama setelah 28 hari pelaksanaan vaksin pertama," tutupnya.
Disamping tingginya antusias warga untuk bervaksin, ternyata masih ada calon jemaah haji yang ragu untuk mengikuti penyuntikan vaksin Covid-19 jenis Sinovac tersebut.
Salah satunya Hermani. Saat dibincangi Kalimantan Post, warga Jalan Antasan Kecil Timur (AKT), Kecamatan Banjarmasin Utara itu mengaku masih pikir-pikir ikut bervaksin.
Ia membeberkan, kebimbangan yang ia rasakan itu dikarenakan belum adanya kejelasan nasib keberangkatan mereka ke Baitullah di tahun ini.
Baca Juga: Penurunan Kasus Covid-19, Rumah Isolasi Asrama Haji Islamic Center Ditutup
Baik soal jumlah kuota haji maupun kebijakan yang berkenaan dengan vaksinasi Covid-19 dari Arab Saudi.
"Belum adanya ketentuan vaksin yang disyaratkan untuk jamaah haji jadi salah satu alasan. Daripada dua kali bervaksin Covid lebih baik mundur saja dulu," ungkap pria berusia 60 tahun itu.
Ia lebih memilih mundur ke kuota keberangkatan haji berikutnya dibandingkan harus disuntik vaksin Sinovac.
"Kalau kami tidak bisa berangkat di tahun ini gara-gara tidak ikut vaksin, ya tidak apa-apa. Lebih baik hilangkan pandemi ini dulu baru saya berangkat haji," imbuhnya.
Baca Juga: Syarat Terbaru Naik Haji di Masa Pandemi, Calon Jemaah Harus Divaksinasi Terlebih Dahulu