Bahkan sampai saat ini pun, ia menambahkan, pihaknya belum menerima perkembangan informasi apapun terkait penyelenggaraan haji.
"Kita tetap memprioritaskan calon jemaah haji di tahun 2020 sebanyak 588 orang. Karena tahun kemarin mereka sudah siap diberangkatkan melaksanakan ibadah haji," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Machli Riyadi juga menerangkan, bahwa Pemerintah Arab Saudi memang menggunakan vaksin jenis AstraZeneca.
Baca Juga: Arab Saudi Izinkan Umrah untuk Jamaah yang Sudah Divaksin Covid-19
Kendati demikian, ia juga menegaskan saat ini pemerintah Arab Saudi tidak mengeluarkan kebijakan ada penolakan terhadap vaksin yang digunakan pemerintah Indonesia saat ini, yakni Sinovac.
"Sampai saat ini, pemerintah Arab Saudi tidak pernah menyatakan penolakan terhadap vaksin Sinovac," tegasnya.
Sehingga pihaknya tetap menjalankan pemberian vaksin jenis Sinovac kepada setiap calon jamaah haji yang berdomisili di Ibukota Provinsi Kalsel ini.
Jika ditemukan calon jemaah yang masih tidak bisa divaksin maka vaksinasinya akan ditunda. Kemudian pihaknya akan mengarahkan yang bersangkutan untuk melaksanakan vaksinasi di puskesmas di wilayah mereka masing-masing.
Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Meresmikan Bandar Udara Haji Muhammad Sidik di Kalimantan Tengah