4 Tips Hidup dalam Perbedaan, Hingdranata: Belajar dari Otak yang Berbeda!

13 Juni 2021 09:00 WIB
Ilustrasi Perbedaan
Ilustrasi Perbedaan ( https://unsplash.com/)

Sonora.ID - Bangsa dan masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang beragam tetapi tetap satu di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Banyak suku dan budaya di dalam negara ini, sayangnya masih banyak orang yang belum siap dengan perbedaan tersebut sehingga kerap kali kaget dengan perbedaan prinsip atau budaya pada saat dipersatukan dalam lingkungan pertemanan atau pekerjaan.

Berikut ini adalah 4 tips hidup dalam perbedaan yang dibagikan oleh Licensed Master Trainer of NLP, Hingdranata Nikolay dalam program Smart NLP di Radio Smart FM.

Baca Juga: Biasakan Hindari Labeling, Hingdranata: Lebih Baik Lakukan Hal Ini!

Kurangi Labeling, Perbanyak Rasa Ingin Tahu

“Kalau mau hidup berdampingan dengan baik, kurangi label, perbanyak rasa ingin tahu, kita curious. Karena sebenarnya bagi saya, segala sesuatu yang berbeda dengan kita itu menarik, interesting banget,” ungkap Hing.

Ditemui dalam kehidupan masyarakat Indonesia, adanya labeling atau cap yang diberikan kelompok satu terhadap yang lain, budaya atau suku satu terhadap yang lain, karena adanya perubahan.

Hing menyarankan agar labeling itu dihilangkan dan diubah menjadi rasa ingin tahu yang tinggi terhadap budaya yang berbeda.

Baca Juga: Investasi Seperti Apakah yang Cocok untuk Masa Depan?

Belajar

Banyak orang yang menyebutkan bahwa tantangan dalam kerja di dalam kelompok adalah untuk menyatukan ‘banyak kepala’ yang berbeda.

“Fokusnya adalah untuk belajar map yang berbeda dengan kita. Kita hanya bisa belajar dari orang yang pola pikirnya berbeda dengan kita, kita tidak bisa belajar dari otak yang isinya sama dengan kita,” tegas Hing.

Sayangnya, menghadapi orang yang pola pikirnya berbeda, banyak orang yang justru menolak atau me-reject pola pikir tersebut.

Baca Juga: Cemas vs Gangguan Kecemasan, Konsultan: Cemas Itu Hal yang Positif!

Memahami

“Memahami bukan menyetujui. Ada memang adat istiadat, cara-cara, perilaku, yang mungkin kelompok, negara, suku yang mungkin kita bilang enggak benar. Daripada kita sibuk men-judge mereka, paham bahwa apapun yang dilakukan ada niat positif yang saya tidak mengerti,” jelas Hing.

Hing menegaskan bahwa penting untuk memahami bahwa di setiap perilaku atau kegiatan, akan selalu ada niat positif yang ada di baliknya.

Maka, daripada menilai budaya atau orang lain aneh, lebih baik untuk mencari tahu dan memahami latar belakang perilaku tersebut.

Baca Juga: Perbedaan Agama di Tengah Keluarga, Reza Rahadian: Pesan Mama Cuma Satu

Fokus pada persamaan

“Fokus pada persamaan kita itu sebenarnya apa. Misalnya, kita sama-sama bangsa Indonesia, titik,” tegas Hing.

Hingdranata juga memberikan kiasan mengenai club bola yang biasanya terdiri dari banyak suku, mereka memiliki fokus yang sama, yaitu untuk mengalahkan lawannya.

Apa jadinya ketika dalam satu club dengan anggota yang berbeda, masing-masing anggota lebih fokus pada perbedaan, maka fokus atau tujuan yang sama akan sulit untuk dicapai.

Baca Juga: Tes Kejelian Mata: Cari Perbedaan dari 10 Gambar Disney Berikut Ini!

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm