Rasa Ingin Tahu Tinggi? Hingdranata: Lengkapi dengan 2 Etika Ini

12 Juni 2021 12:00 WIB
Ilustrasi Etika
Ilustrasi Etika ( Freepik.com)

Sonora.ID - Indonesia kaya akan budaya dan perbedaan adat istiadat yang sangat menarik untuk dipelajari, sehingga banyak orang yang hobi travelling mencoba untuk belajar beragam budaya yang ada di Tanah Air ini.

Meski banyak orang yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, tetapi kerap kali hal tersebut tidak tersampaikan dengan baik sehingga menimbulkan rasa tersinggung bagi orang atau budaya lain yang ingin dipelajari.

Dalam program Smart NLP di Radio Smart FM, Licensed Master Trainer of NLP, HIngdranata Nikolay menyebutkan bahwa alangkah lebih baiknya ketika rasa ingin tahu yang tinggi tersebut diimbangi dengan etika yang baik juga.

Baca Juga: HRD Bongkar: Begini Etika Resign dari Pekerjaan yang Baik dan Benar

“Kita tidak ingin sampai menyinggung budaya tertentu kan ya,” ungkap Hing.

Bertanya secara verbal

“Bagi saya, ketika kita bertanya secara verbal, orang tidak akan mudah tersinggung. Yang biasanya orang lebih banyak menjadi tersinggung, itu dari non verbalnya kita. Misalnya kita menyentuh, atau memberikan arah pandang mata yang aneh,” jelas Hing memaparkan.

Tak sedikit memang orang yang curious kemudian menyentuh atau memegang benda dari budaya lain, yang mungkin sebenarnya tidak boleh untuk disentuh sembarangan.

Baca Juga: Mental Lembek seperti Kerupuk? Guru Grooming: Jangan Harap Bisa Survive

Maka, Hing menegaskan bahwa lebih baik langsung bertanya secara verbal untuk mengetahui apa ingin diketahui, tanpa menyinggung budaya atau orang lain.

“Tapi sejauh kita memberikan sinyal non verbal yang bagus, curious lalu kita smile, no touching, dan dengan gestur yang lebih sopan, orang kan tidak mudah tersinggung. Tidak semua culture atau etika mengizinkan kita untuk touching,” ungkap Hing.

Baca Juga: Biasakan Hindari Labeling, Hingdranata: Lebih Baik Lakukan Hal Ini!

Inoculate

Inoculate adalah pemikiran takut menyinggung orang lain, sehingga sebelum hal itu terjadi, orang yang bersangkutan mengucapkan permohonan maaf kalau-kalau menyinggung orang lain.

“Sebelum saya menyinggung, saya menyampaikan kepada orangnya, saya minta maaf, kalau saya menyinggung. Itu boleh banget (dilakukan pada saat ingin tahu budaya atau suku lain yang berbeda),” jelas Hing.

Cara ini boleh dilakukan pada saat hendak bertanya, tidak hanya kepada budaya yang berbeda, tetapi juga pada perilaku atau respon yang berbeda yang diberikan orang lain dalam lingkungan pekerjaan, pertemanan, atau masyarakat.

Baca Juga: Cemas vs Gangguan Kecemasan, Konsultan: Cemas Itu Hal yang Positif!

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm