“Jadi beberapa orang yang tidak mengerti bilang ‘saya tidak suka perbedaan’, salah besar! Kita suka banget dengan perbedaan itu,” sambungnya menegaskan.
Otak menganggap perbedaan tersebut seperti penyegaran baru dalam kehidupan manusia, itu mengapa tak sedikit orang yang suka dengan kebaruan yang ditawarkan oleh social media, karena otak suka dengan hal yang baru.
Bagi Hing, kalau saja media sosial tidak menyajikan kebaruan setiap detik, kemungkinan besar manusia tidak akan menggunakan media sosial tersebut.
Baca Juga: Master Trainer Hingdranata: Goal Sebaiknya Tertulis, Apa Tujuannya?
“Karena refreshment-nya itu per second, itu otak kita menyala-nyala. Malah kalau kita tidak ngintip hampir setiap menit, kita merasa ketinggalan,” tegas Hing.
Meski demikian, Master Trainer ini juga menyebutkan ada bagian otak yang lain yang memang melihat perbedaan ini sebagai ancaman atau tantangan.
Maka, ia menyarankan agar semua manusia melatih dirinya untuk mempertajam bagian otak yang memberikan rasa excitement terhadap perbedaan daripada menganggapnya sebagai ancaman.
Baca Juga: Mengapa Jomblo Mungkin Lebih Baik daripada Berada dalam Hubungan?