Dengan terbiasa menuliskan jurnal sakit kepala, setelah beberapa saat keluhan terjadi, bisa dievaluasi atau ditarik kesimpulan mengenai faktor terbesar terjadinya sakit kepala tersebut.
“Beban pekerjaannya bagaimana, stres atau tidak, dan sebagainya. Nah setelah dibuat jurnal, kalau sudah banyak, maka kita tinggal bandingkan, kebaca kan polanya,” ungkap dr. Santi menegaskan.
Jadi, jurnal sakit kepala tersebut sangat besar manfaatnya untuk mengetahui kondisi atau pemicu yang bisa menyebabkan sakit kepala pada seseorang.
Baca Juga: Pentingnya Membuat Jurnal Makanan, Dokter: Alat Bantu untuk Atasi...
Dengan demikian, orang yang bersangkutan bisa melakukan evaluasi dan menghindari pemicu dari sakit kepala tersebut agar tidak lagi mengalami hal-hal yang menghalangi aktivitas atau pekerjaannya.
Bahkan, jurnal sakit kepala kerap kali mengungkap adanya hal-hal yang mungkin selama ini tidak disadari, seperti adanya alergi terhadap makanan, minuman, atau kandungan dalam makanan dan minuman tertentu.
Baca Juga: Disiplin Menulis Jurnal, Dian Sastro: Gue Percaya Kalau Menulis Itu…