Palembang, Sonora.ID - Dinas Perdagangan (Disperdag) Provinsi Sumsel menyebut mahalnya harga angkutan transportasi menjadi salah satu kendala proses ekspor di Sumsel.
Hal ini diungkapkan, Kepala Dinas Perdagangan Sumsel, Ahmad Rizali usai menghadiri Pembukaan Prosedur Simulasi Ekspor di Hotel Swarna Dwipa, Rabu (09/06).
Menurutnya, mahalnya biaya transportasi angkutan ekspor menjadi kendala yang sering dialami oleh para eksportir.
Baca Juga: Pemerataan Ekonomi Terus Dilakukan, 18 UMKM Sumsel Dimitrakan dengan Investor
“Kendala ekspor yang seringkali terjadi ini biaya transportasi angkutan ekspor yang mahal, salah satunya ekspor melalui angkutan udara atau pesawat. Karena kalau melalui angkutan laut waktu pengiriman sangat lama,” katanya ketika diwawancarai.
Selain mahalnya biaya transportasi angkutan ekspor, lanjut Rizali, volume barang yang harus menyesuaikan muatan kontainer turut menjadi kendala yang seringkali dialami para pelaku UKM saat proses ekspor.
“Karena para pelaku UKM ini kalau mengirim barang volumenya tidak sampai berton-ton, sedangkan angkutan barang baru bisa melakukan ekspor kalau volume kontainernya terisi penuh,” ujarnya.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Belum Pasti, DPR Desak Bantuan Produktif UMKM Berlanjut
Sementara itu, salah satu Pelaku UKM Sumsel, Ardian Hendrawijaya mengatakan, bahwa kendala yang seringkali dirinya alami saat ingin melakukan ekspor yaitu volume produk yang harus sesuai dengan muatan kontainer.
Ia mengakui, proses ekspor yang dilakukannya selama ini selalu menggunakan sistem titip barang.
“Produk yang saya ekspor sistemnya selalu titip ke eksportir karena kuota produk yang saya ekspor sedikit, sedangkan untuk memenuhi satu kontainer angkutan ekspor itu butuh sekian ribu ton sedangkan produk saya volumenya sedikit,” ungkapnya.
Baca Juga: Wakil Gubernur Bali Buka Pameran UMKM Layang-Layang Expo 2021
Ia pun berharap kedepannya prosedur ekspor di Sumsel dapat berjalan dengan baik dan memberikan kemudahan bagi para pelaku UKM.
“Saya harap kedepannya proses ekspor akan lebih dipermudah bahkan barang dalam satu kontainer itu merupakan barang-barang pelaku UKM di Sumsel,” tutupnya.