Bahagia
“Happiness itu sebenarnya bisa jadi standar kesejahteraan. Meskipun hidup itu tidak sederhana, rumah tangga itu tidak sederhana. Jadi, standar kesejahteraan bisa dicapai sekali oleh orang-orang dengan income UMR,” tegas Teguh.
Teguh bahkan membagikan kisah hidupnya pada saat gajinya sebatas UMR, dan ternyata hidupnya terasa nyaman-nyaman saja, meski terkadang ada keterbatasan.
“Apa lagi sekarang UMRnya sudah rata-rata Rp 4 jutaan,” sambungnya.
Jadi, bahagia tetap bisa dicapai meski memiliki pendapatan UMR, artinya kesejahteraan keuangan pun menjadi hal yang harusnya mudah untuk dicapai.
Baca Juga: Pakar Keuangan: 2 Kesalahan Mendasar yang Bikin Kantong Kosong setelah Lebaran
Tidak besar pasak daripada tiang
Menambahkan apa yang disampaikan, Pakar Perencanaan Ekonomi, Eko Pratomo dalam kesempatan yang sama menegakan bahwa menurutnya, kesejahteraan adalah ketika pengeluaran tidak lebih besar daripada pendapatan.
“Buat saya yang namanya sejahtera itu simple, jangan lebih besar pasak daripada tiang, sudah itu saja. Berapa pun gajinya, pengeluaran tidak boleh lebih,” tegas Eko.
Jadi, kata kuncinya adalah mencukupkan diri dengan kebutuhan dan pendapatan yang ada, sehingga tidak ada pengeluaran yang berlebih-lebih.
Baca Juga: Menabung vs Berinvestasi, Pakar Keuangan Ungkap Perbedaannya