Dia menceritakan kejadian bermula pada 21 Maret 2021 lalu, saat ingin melakukan pencairan tabungan dalam bentuk deposito. Namun, ternyata tidak masuk dalam sistem.
"Ini susah berulang kali kami datang kesini. Diawali Maret lalu untuk mencairkan deposito milik kami, dan dinyatakan tidak ada di dalam sistem," ujarnya saat ditemui belum lama ini.
Dia mengaku tabungan yang didepositokan itu merupakan miliknya bersama ayah, Heng Pao. Mereka tak menyangka uangnya hilang begitu saja di dalam tabungannya.
Hendrik mengatakan uang tersebut akan digunakan untuk membiayai pengobatan orang tuanya yang saat ini terbaring sakit.
"Uang kami jelas dan nyata melalui sistem RTGS dari bank lain ke bank BNI," tegasnya sembari memperlihatkan bukti setoran.
Kini pihaknya menanti kejelasan terkait hilangnya uang mereka.
"Kami sudah tempuh seluruh jalur hukum. Kami minta kejalasan," tutupnya.
Baca Juga: Bank Syariah Indonesia Hadir Membawa Optimisme Baru