Pihaknya juga menambahkan untuk trekking, ada 2 pilihan yakni yang pertama dengan jarak 3,5 Km dengan estimasi 2,5 jam (Short) dan 6.5 Km dengan estimasi 4,5-5 jam (medium) dan kini, pihaknya masih mempersiapkan untuk trekking sampai puncak.
Lebih lanjut, Mustana mengaku bahwa, keistimewaan dari jalur trekking Hutan Desa Dukuh adalah memiliki topografi start point yang kering, dan sepanjang jalur memiliki pemandangan yang indah dengan hasil-hasil volcano yang sudah terbentuk.
Pihaknya berharap dapat mengembangkan objek wisata ini dan memberikan hal-hal positif kepada masyarakat dukuh terutama yang beraktivitas kehutan sehingga kegiatan-kegiatan yang bersifat negatif seperti ilegal logging, pembabatan hutan, pencarian batu-batu di hutan serta mampu memberikan penghasilan untuk membangkitkan perekonomian masyarakat di Desa Dukuh.
Baca Juga: Pesona Keindahan Pemandangan Goa Kreo yang Memanjakan Mata
Selain memiliki kawasan hutan yang bisa dikembangkan, Desa Dukuh Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem ini memiliki struktur lahan yang unik, yang mana sebagian besar adalah lahan kritis sehingga hanya tanaman tertentu yang dapat tumbuh dengan baik, salah satunya pohon lontar. Berdasarkan analisis spasial, diperkirakan jumlah pohon lontar di Desa Dukuh berjumlah 19.393 pohon.
Menurut salah satu petani pembuat arak, I Ketut Kantun mengatakan bahwa 2-3 pohon mampu menghasilkan 28 liter tuak perhari. Dan untuk dapat menghasilkan 1 liter arak, dirinya mengaku membutuhkan 10 liter tuak. Selain itu, dalam sehari dirinya memanjat pohon ental sebanyak 16 pohon.
"Jadi kita ambil tuaknya sebanyak 2 kali sehari, pagi dan sore hari," tambahnya.
Baca Juga: Semangati Bunda Paud Surabaya, Risma: Ayo Kita Ciptakan Anak Tangguh