Gubernur menambahkan, guna mencegah penyebaran kasus COVID-19 varian delta tersebut, Pemprov Jatim bersama tim Kodam dan Polda serta tracer kabupaten Bangkalan telah melakukan tracing massal di daerah-daerah zona merah di Bangkalan untuk menemukan kasus-kasus positif yang diduga termasuk strain mutasi.
Harapannya, dengan tracing dan isolasi cepat ini bisa semakin cepat memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Bangkalan.
"Jadi hingga kini, kami terus lakukan genomic surveilans aktif untuk memetakan pola mutasi di Jawa Timur, melakukan tracing dan isolasi massal di daerah kantong infeksi COVID-19, demi memastikan kasus mutasi tersebut tidak menyebar ke daerah-daerah yang lain," lanjut Khofifah.
Baca Juga: Meskipun Mucul Varian Baru Virus Corona, yang Utama Tetap Prokes 5M
Pemprov Jatim juga berkolaborasi dengan Pemkot Surabaya dan Polda Jatim untuk melakukan penyekatan di Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dengan Madura sejak tanggal 5 Juni 2021. Dalam program kolaborasi tersebut, telah dilakukan secara kumulatif sebanyak 31.578 orang yang telah dilakukan swab antigen, dengan hasil 668 positif antigen dengan hasil akhir 362 kasus dengan hasil swab PCR positif.
Terkait edukasi COVID-19 pada warga Bangkalan, Forkopimda Jawa Timur saat ini juga telah menggandeng para para kyai, tokoh agama maupun tokoh-tokoh masyarakat yang dipercaya oleh warga Bangkalan untuk menyampaikan pesan kewaspadaan dan mengajak warga untuk patuh pada protokol kesehatan dan ikut segera dalam program vaksinasi.
"Tetap waspada dan mari saling dukung dan mengingatkan. Dengan upaya 5M, pembatasan mobilitas dan percepatan vaksinasi InsyaAllah kita bisa melewati pandemi ini" ujarnya.
Baca Juga: Diskes Sulsel Ingatkan Masyarakat Waspadai Varian Baru Virus Corona