Pada dasarnya penggunaan suhu tinggi misalnya digoreng sampai kering, dipanggang, dibakar itu merusak nilai gizi protein (bukan kadarnya) karena terjadi polimerisasi, ikatan kompleks, ikatan silang sehingga enzim yang ada di perut manusia tidak mampu mencerna.
Jadi, menurut Djoko semua bahan makanan yang menjadi coklat atau terbakar karena suhu tinggi adalah rusak.
Sebagai salah satu contoh adalah ikan yang digoreng sampai kering, kerak nasi goreng, kerak roti, kerak mata sapi, daging sate yang terbakar.
Baca Juga: Jarang Diketahui, Inilah 3 Manfaat Keju Bagi Kesehatan Tubuh
Namun, ahli gizi tersebut menuturkan bahwa bahan makanan masih dapat digunakan dan dicerna tubuh meski melalui proses pengolahan dengan suhu tinggi asalnya dilihat dari kematangan atau warna bahan makanan tersebut.
"Ya boleh, bukan sebagai sumber protein tetapi sebagai teman nasi asalkan tidak terlalu sering karena ada laporan bahwa protein yang terbakar dapat berubah sifat potensial bersifat karsinogenik," jelasnya.
Karsinoneik sendiri dikutip dari Kemkes.go.id adalah zat-zat yang dapat menyebabkan penyakit Kanker.
Sehingga tentu saja jika terlalu berlebihan mengonsumsi abon maka dampaknya bisa membahayakan nyawa.
Baca Juga: Jarang Diketahui, Inilah 3 Manfaat Keju Bagi Kesehatan Tubuh