Akan tetapi melansir dari vogue, ada beberapa hal yang perlu diketahui mengenai herd immunity, berikut rangkumannya:
Menurut Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Bloomberg, herd immunity atau kekebalan kawanan adalah sebagian populasi menjadi kebal terhadap penyakit menular, sehingga secara tidak serta merta langsung memberikan perlindungan kepada mereka yang tidak kebal.
Campak, gondok, polio, dan cacar air adalah sebagian besar penyakit yang telah diberantas dengan vaksin dan menciptakan herd immunity.
Melansir dari New York Times, peneliti di Amerika Serikat mengatakan bahwa kondisi herd immunity bisa tercapai jika masyarakat penerima vaksin sejumlah 70-85 % dari populasi yang ada di negara tersebut. Namun, apakah kondisi herd immunity menandakan berakhirnya pandemi COVID 19?
Jullie Parsonnet, seorang Ahli Epidemiologi asal Amerika Serikat, Stanford mengatakan departemen kesehatan masyarakat tidak berbicara mengenai kekebalan kelompok karena hal tersebut tidak membantu perlindungan langsung individu dan juga respon keseluruhan terhadap pandemi.
Ia menekankan bahwa yang terpenting untuk mengatasi kondisi saat ini adalah dengan membuat sebanyak mungkin orang mau untuk divaksinasi. Jadi, kondisi herd immunity belum bisa menandakan bahwa pandemi COVID 19 berakhir tanpa adanya kesadaran untuk melakukan vaksinasi.
Baca Juga: Simak Aturan Lengkap PPKM Mikro, Berlaku 22 Juni - 5 Juli