Sonora.ID - Seperti yang kita lihat angka penyebaran Covid 19 di Indonesia semakin hari semakin meningkat.
Melansir dari kompas.com, angka penyebaran COVID 19 di Indonesia kini menembus hingga angka 2 juta lebih, tepatnya 2.004.445 pada Senin (21/6/2021).
Kemudian pemerintah juga melaporkan ada penambahan 14.536 kasus baru Covid-19 di Indonesia dalam kurun waktu 24 jam terakhir. Dilansir dari laman kompas.com, diketahui sebanyak 54.956 orang meninggal dunia dan 1.801.761 dinyatakan sembuh.
Adanya varian baru dari penyakit ini juga membuat kondisi penyebaran COVID 19 semakin parah.
Namun, pemerintah sendiri sudah mengupayakan penanganan COVID 19 dengan menyebarkan vaksin ke seluruh wilayah Indonesia. Seperti yang diberitakan sebelumnya oleh kompas, Presiden Joko Widodo berharap kekebalan kelompok (herd immunity) di Indonesia dapat segera terbentuk.
Hal tersebut ia sampaikan setelah Indonesia menerima 10 juta bulk (bahan baku) vaksin Covid-19 Sinovac pada Minggu (20/6/2021).
"Vaksin-vaksin ini diharapkan akan memperkuat upaya pemerintah dalam mempercepat program vaksinasi nasional sehingga kekebalan komunal bisa segera tercapai," tulis Jokowi melalui akun Instagram miliknya, @jokowi.
Baca Juga: Covid-19 Melonjak, Menkes: Biarkan Virus Menular, yang Penting…
Akan tetapi melansir dari vogue, ada beberapa hal yang perlu diketahui mengenai herd immunity, berikut rangkumannya:
Menurut Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Bloomberg, herd immunity atau kekebalan kawanan adalah sebagian populasi menjadi kebal terhadap penyakit menular, sehingga secara tidak serta merta langsung memberikan perlindungan kepada mereka yang tidak kebal.
Campak, gondok, polio, dan cacar air adalah sebagian besar penyakit yang telah diberantas dengan vaksin dan menciptakan herd immunity.
Melansir dari New York Times, peneliti di Amerika Serikat mengatakan bahwa kondisi herd immunity bisa tercapai jika masyarakat penerima vaksin sejumlah 70-85 % dari populasi yang ada di negara tersebut. Namun, apakah kondisi herd immunity menandakan berakhirnya pandemi COVID 19?
Jullie Parsonnet, seorang Ahli Epidemiologi asal Amerika Serikat, Stanford mengatakan departemen kesehatan masyarakat tidak berbicara mengenai kekebalan kelompok karena hal tersebut tidak membantu perlindungan langsung individu dan juga respon keseluruhan terhadap pandemi.
Ia menekankan bahwa yang terpenting untuk mengatasi kondisi saat ini adalah dengan membuat sebanyak mungkin orang mau untuk divaksinasi. Jadi, kondisi herd immunity belum bisa menandakan bahwa pandemi COVID 19 berakhir tanpa adanya kesadaran untuk melakukan vaksinasi.
Baca Juga: Simak Aturan Lengkap PPKM Mikro, Berlaku 22 Juni - 5 Juli