“Softlens pada perkembangannya, saat ini mengalami tren untuk tujuan kosmetik. Biar matanya yang tadinya iris kita atau selaput pelangi kita, jadi kayak bule, bisa biru, hijau, coklat,” sambung dr. Sri.
Terkait dengan keamanan penggunaannya, dr. Sri menegaskan bahwa hal ini memang harus menjadi perhatian nomor satu ketika seseorang memutuskan untuk menggunakan kontak lensa.
Bahkan, pihaknya menyebutkan bahwa di negara-negara maju, kontak lensa tidak diperjual-belikan ‘sebebas’ yang terjadi di Indonesia.
Baca Juga: Bukan Hanya Mata, Dokter: Pemakaian Gadget juga Bisa Merusak Telinga
“Di negara-negara maju, yang boleh memberikan lensa kontak itu kepada customer hanyalah dokter mata, dengan resep yang diberikan pula oleh optometrist atau ahli pengukur refraksi mata. Tapi kalau di Indonesia ini memang regulasinya terlalu longgar,” tegasnya menambahkan.
Jadi, kalau bicara tentang keamanan, memang dr. Sri menyarankan agar penggunaan softlens ini berdasarkan dengan anjuran dokter atau optometrist.
Baca Juga: Mengenal Penyakit Mata, Glaukoma: Berikut Gejala dan Penyebabnya