Artinya semua bisa terbakar. Pengalaman 2015 hampir seluruh wilayah terbakar. Daerah-daerah rawan gambut lebih jadi perhatian karena bila terbakar sulit dipadamkan dan bisa menimbulkan asap tebal dan mengganggu. Terutama di daerah OKI, Muba, Pali, Muaraenim, OI dan sebagian diwilayah timur.
Ia mengatakan upaya-upaya yang dilakukan oleh BPBD lebih kepada upaya pencegahan. Sebab bila sudah terjadi kebakaran akan sulit dipadamkan, butuh biaya, tenaga dan peralatan yang besar.
“Dilapangan juga tidak mudah karena sulit akses jalan dan minimnya sumber air. Water bombing operasionalnnya terlalu tinggi,” ujarnya.
Kesiapsiagaan dilaksanankan secara massif melalui SKPD terkait seperti kehutanan, perkebunan, pertanian.
Guna mensosialisasikan kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran baik untuk membuka lahan, membersihkan lahan, apalagi unsur ketidaksengajaan seperti membuang punting rokok sembarangan.
“Sudah cukup berhasil dulu massif pertanian sonor, sekarang sudah jauh berkurang. Korporasi yang dulu terindikasi melakukan pembakaran untuk membuka lahan sekarang jauh berkurang karena pengawasan yang ketat dari aparat penegak hokum,” ujarnya.
Baca Juga: Minim Bencana, Cadangan Pangan di Sumsel Belum Tersalurkan