Kendati demikian, pihaknya memiliki banyak program yang khusus diperuntukkan bagi WBP anak-anak. Hal itu dilakukan dengan harapan menjadi bekal mereka ketika bebas nanti.
"Alhamdulillah, kami melakukan pembinaan dengan pengajian, bersih-bersih, tadi malam kita lakukan Yamaha atau Yasinan. Kita berharap ini bisa meningkatkan ketakwaan anak-anak kepada Allah," sebutnya.
Ia mengaku, sebagian besar para WBP anak ini putus sekolah dan mempunyai latar belakang keluarga kurang baik. Olehnya itu, lanjutnya, sebagai generasi muda, mereka masih perlu pendampingan khusus untuk menjadi orang yang lebih baik kedepannya.
"Anak-anak dibekali dengan pendidikan formal dan informal. Pendidikan informal disebut Sekolah Mandiri Merdeka yang pengajarnya dari pegawai LPKA II Maros, sementara pendidikan formal dari Dinas Pendidikan," ungkapnya.
Para WBP anak-anak pun mendapatkan pemahaman mulai tentang etika, tingkah laku, manajemen usaha, serta diajari komputer, dan pengetahuan lainnya.
Merespon kondisi tersebut, Andalan Mengaji bersama organisasi wanita secara khusus berkunjung ke LPKA kelas II Maros untuk memberikan bantuan kepada anak-anak binaan. Diantaranya bibit pohon, perlengkapan mandi, kipas, serta bantuan lainnya.
Baca Juga: Hanya 13 WBP Lapas Perempuan Denpasar Nyoblos di Pilkada 2020