2. Mencegah kanker
Rimpang lengkuas (akar) mengandung dua senyawa sitotoksik, yaitu acetoxychavicolacetate dan p-coumaryl alcohol-O-methyl ether, yang diketahui bekerja melawan sel kanker.
Ekstrak lengkuas menunjukkan efek antikanker pada sel melanoma (kulit), mencegah kanker kulit. Senyawa sitotoksik dalam ramuan Cina ini dapat menginduksi aktivitas glutathione-S-transferase (GST) di sel hati.
GST akan menghilangkan senyawa mutagenik dan radikal bebas, sehingga mencegah perubahan kanker.
Baca Juga: Didiagnosis Terkena Kanker Prostat, Kak Seto : Mohon Doanya Sahabat Semua
Memang penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme molekuler dan efek antikanker dari akar obat ini.
Sebab, masih terlalu dini untuk mengatakan lengkuas mampu menjadi obat pencegah kanker yang cukup efektif.
3. Mengobati peradangan
Rimpang lengkuas mengandung flavonoid, tanin, saponin, glikosida, dan beberapa senyawa fenolik. Fitokimia ini menunjukkan efek anti-inflamasi dan analgesik yang kuat dalam penelitian pada hewan.
Karena ekstrak lengkuas dapat menghambat jalur COX-1 dan 2 dan lipoksigenase, maka dapat digunakan untuk mengatasi radang sendi, edema, radang usus, dan gangguan peradangan lainnya.
4. Memiliki sifat antimikroba
Peneliti mengklaim bahwa minyak atsiri dari rimpang lengkuas kering dan segar dapat menghilangkan bakteri, ragi, jamur, dan parasit.
Acetoxychavicol acetate (ACA), suatu senyawa yang diisolasi dari ekstrak rimpang kering, bisa aktif terhadap spesies bakteri dermatofita (skin-infesting) tertentu.
Baca Juga: Mitos atau Fakta, Minum Es saat Berbuka Puasa Bikin Radang Tenggorokan