Sonora.ID - Memang betul bahwa kondisi pandemi Covid-19 membawa banyak perubahan yang signifikan dalam hidup seluruh masyarakat Indonesia, bahkan dunia.
Namun, setelah 1 tahun lebih berada di dalam kondisi ini, melahirkan banyak orang yang kemudian menjadikan Covid-19 ini sebagai kambing hitam atas berbagai peristiwa tidak menyenangkan dalam hidupnya.
Misalnya ketika bisnis tidak berjalan dengan lancar atau menganggur dalam waktu lama, banyak orang yang kemudian hanya menyalahkan keadaan.
Baca Juga: Macam-macam Orang yang Harus Anda Block di Medsos, Hindari Mulai Sekarang
Padahal, di sisi lain, masih banyak juga orang-orang yang justru memanfaatkan kondisi ini untuk tetap produktif dan mengembangkan kreativitasnya sehingga mendapatkan keuntungan meski di masa pandemi.
Career Connector, Mia Marianne dalam program Smart Career di Radio Smart FM menegaskan bahwa produktivitas tidak akan tercipta tanpa adanya 3P yang harus diselaraskan.
“Kalau bicara produktif, pastinya sangat terkait dengan keselarasan antara Pikiran, Perasaan, dan Perbuatan. Jadi, kalau mau produktif itu tidak hanya perbuatan, tapi kitanya marah-marah. Atau pikirannya penuh ide tapi kita mager. Jadi sangat terkait antara 3P ini,” ungkapnya menjelaskan.
Baca Juga: 5 Tips Weekend Tetap Produktif, Stop Rebahan Sepanjang Hari!
Baik pikiran, perasaan, dan perbuatan diharapkan bisa selaras atau bergerak ke tujuan yang sama yaitu terciptanya produktivitas tersebut.
Mia menegaskan seluruh produktivitas itu akan dimulai dari pikiran terlebih dahulu, yang positif dan ingin melakukan hal yang berguna meski kondisi terlihat kurang memungkinkan.
Sayangnya, pada saat kondisi seperti saat ini, pikiran emosi kerap kali menutupi pikiran rasional sehingga keputusan yang buat pun kurang bijak atau kurang sesuai dengan kondisi sekitar.
Baca Juga: 5 Tips Kembalikan Semangat Bekerja setelah Libur Panjang, Wajib Dicoba!
Hal ini terbukti dengan banyaknya orang yang depresi atau stres di masa pandemi ini, karena memang pikiran emosi tersebut mendominasi dan menutup pikiran rasional.
“Di Indonesia ini, depresinya menduduki peringkat ke 7 sebagai penyebab ketidakmampuan orang untuk bekerja, juga gangguan kecemasan. Ternyata kecemasan dan depresi ini membuat orang menjadi sulit untuk bekerja, tegas Mia.
Berangkat dari pikiran tersebut, barulah pikiran yang produktif perlu diselaraskan dengan perasaan dan perbuatan.
Baca Juga: Bikin Tidak Produktif, Hingdranata: Block Orang Ini dari Media Sosial!