Banjarmasin, Sonora.ID - Tepat di Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-75 tahun, gelombang aksi #SaveKPK oleh kalangan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi kembali terjadi di Banjarmasin, (01/07) sore.
Pada aksi #SaveKPK Jilid III kali ini, ratusan mahasiswa kembali menyerbu 'Rumah Banjar' di Jalan Lambung Mangkurat.
Namun lagi-lagi, Ketua DPRD Kalsel, Supian HK yang menjadi keinginan massa, enggan menemui mereka.
Ditambah lagi dengan ketegasan sikap dari aparat kepolisian, yang tak memberikan ruang untuk mendekat bahkan masuk ke gedung dewan. Alhasil, mahasiswa pun memberikan kartu merah kepada aparat.
Baca Juga: Gelar Aksi #SaveKPK Jilid III, Ketua DPRD Kalsel Masih Dicari Mahasiswa
Terlebih dengan tindakan yang dianggap represif oleh mahasiswa pada aksi #SaveKPK Jilid II lalu, yang digelar pada 24 Juni 2021.
Seperti yang diperkirakan, aksi kali ini kembali berujung ricuh karena keinginan peserta aksi tak dikabulkan.
Mula-mula, massa yang jengah dengan sikap pimpinan dewan dan aparat kepolisian membakar replika keranda mayat di tengah titik kumpul mereka sebagai buntut kekecewaan sembari melakukan orasi berisi kekesalan.
Namun tak berlangsung lama, aparat pun datang dengan membawa Alat Pemadam Api Ringan (APAR) untuk memadamkan api yang sempat membubung tinggi dan menimbulkan asap kehitaman.
Sesudahnya, bentrok antara mahasiswa dengan aparat kepolisian pun pecah lantaran ada oknum yang diduga menjadi provokator. Alhasil, satu orang mahasiswa diamankan oleh aparat.
Tak cukup sampai di situ, bentrok antara massa dengan aparat kepolisian kembali pecah di tengah guyuran hujan dan beberapa mahasiswa pun kembali diamankan.
Meski demikian, suasana yang tadinya memanas kembali kondusif dan massa pun melanjutkan orasinya.
"Kita sudah melayangkan bahwa mosi tak percaya lagi dengan pimpinan Dewan," tegas Akhmad Rinaldi, Korwil BEM Se-Kalsel, saat ditemui Smart FM Banjarmasin, Kamis (01/07) sore.
Baca Juga: Pengamat Sebut Sekretariat DPRD Sulsel Harus Diperiksa KPK Terkait Bansos Covid-19
Lantas, apakah akan ada lagi aksi-aksi selanjutnya? Mengenai hal itu, Ia mengaku akan melihat aksi gelombang #SaveKPK secara nasional terlebih dulu.
"Kita akan lakukan konsolidasi dahulu dengan teman-teman BEM secara nasional. Namun yang jelas mosi sudah tak percaya lagi," tekannya.
Ia juga menyayangkan, sikap represif yang dianggapnya kembali dilakukan oleh aparat kepolisian pada aksi #SaveKPK kali ini.
"Ada sekitar 4 orang teman kami yang sempat diamankan. Namun semua sudah dikeluarkan," tutupnya.
Hingga berita ini diturunkan, massa masih melanjutkan orasi dan berkumpul di ruas Jalan Lambung Mangkurat, di bawah pengawasan ratusan aparat kepolisian.