Banjarmasin, Sonora.ID - Di hari yang bersamaan, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina meresmikan dua tempat Penyuluh Kesehatan Masyarakat (PKM) atau puskesmas, yang selesai direnovasi, Sabtu (03/07) pagi.
Pertama Puskesmas Kuin Raya yang berlokasi di Jalan Kuin Cerucuk, Kec. Banjarmasin Barat. Kedua Puskesmas Kayutangi, di Jalan Cemara, Kec. Banjarmasin Utara.
Diketahui sebelumnya, renovasi Puskesmas Kuin Raya dilakukan lantaran bangunannya yang dianggap sudah tidak layak lagi. Sedangkan Puskesmas Kayutangi karena ludes dilalap si jago merah pada 2019 lalu.
Baca Juga: Cukup Bawa KTP, Warga Makassar Bisa Ikut Vaksinasi Covid 19 di Puskesmas
Di sela-sela peresmian gedung Puskesmas Kayutangi, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina menyampaikan, dengan bangunan yang sudah representatif ini pelayanan kesehatan kepada masyarakat bisa lebih optimal. Termasuk pelayanan program vaksinasi.
"Untuk Puskesmas Kayutangi melayani dua kelurahan dan Puskesmas Kuin Raya melayani empat kelurahan. Kami berharap ini adalah representasi model pembangunan puskesmas yang akan datang. Karena sudah menerapkan Permenkes Nomor 75 dan sesuai standar," ucapnya, saat dikonfirmasi Smart FM.
Ibnu menjelaskan, gedung puskesmas yang baru ini juga sudah didesain untuk mengantisipasi bencana kebakaran. Ditambah dengan kelengkapan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
Baca Juga: Apapun Alasannya, Nakes di Banjarmasin Sudah Lama Menunggu Gaji yang Tertunda
Selain itu, bangunan ini didesain untuk hemat energi listrik guna meminimalisir kemungkinan korsleting arus pendek. Di mana banyak terdapat jendela-jendela berukuran besar, yang bisa digunakan untuk sumber pencahayaan dan udara.
"Jika terlalu diperlukan, maka tidak perlu menyalakan pendingin ruangan dan lampu. Jadi biaya tagihan listrik juga bisa dihemat," tambahnya.
Ibnu menambahkan, pada tahun ini tercatat sudah ada belasan puskesmas yang ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), dalam rangka peningkatan mutu kesehatan.
Baca Juga: Hari Pertama Vaksinasi CoVID-19 Lansia di Banjarmasin, Warga Rela Antre Dari Pagi
"Jadi hal-hal yang sifatnya kebutuhan dasar puskesmas bisa ditangani dengan segera. Tidak perlu menunggu minta anggaran. Saya yakin ini tidak mengurangi PAD Kota Banjarmasin dan justru meningkatkan pelayanan," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin, Machli Riyadi menjelaskan, pihaknya juga akan mendorong dua puskesmas yang baru diresmikan ini sebagai BLUD.
"Sudah ada 14 Puskesmas yang berstatus BLUD. Dan tahun ini juga kita dorong puskesmas Kayutangi dan Kuin Raya untuk menjadi BLUD," ujarnya.
Machli menerangkan, dengan diberikan fleksibilitas, maka puskesmas akan memiliki kewenangan untuk mengelola secara otonomi. Termasuk pengembangan pelayanan yang selama ini terbatas dalam program-program yang diatur dalam Permenkes Nomor 43.
Baca Juga: Kelurahan Pemurus Dalam Jadi Penyumbang Terbesar Kasus Covid-19 di Banjarmasin
"Dengan menjadi BLUD mereka bisa memberikan pelayanan kesehatan yang lebih lagi. Misalnya pelayanan Home Care, antar obat, pelayanan pasca melahirkan bahkan poliklinik kecantikan pun diperbolehkan. Karena BLUD adalah pengelolaan pelayanan publik ala corporate," tandasnya.
Machli juga membeberkan, total biaya yang dikeluarkan Pemko untuk renovasi kedua puskesmas ini. Untuk renovasi puskesmas Kuin Raya menelan biaya sekitar Rp 3,4 Miliar, dari pagu yang disediakan sebesar Rp 4,3 Miliar.
Sedangkan renovasi Puskesmas Kayutangi menghabiskan biaya sekitar Rp 4,7 Miliar, dari pagu yang disediakan sebesar Rp 5,7 Miliar.
"Dari renovasi dua buah puskesmas itu kita bisa menghemat anggaran masing-masing Rp 1 Miliar. Yang dananya bersumber dari APBD 2020 lalu," tutupnya.
Baca Juga: Proyek Jembatan HKSN Berlanjut, Tahun Ini Menyambung Pile Slab Jembata