Kehadiran Pemerintah dalam PEN, Stafsus Menkeu: Kami Fasilitasi dan Dukung

3 Juli 2021 20:24 WIB
Staf Khusus Kementerian Keuangan RI, Yustinus Prastowo
Staf Khusus Kementerian Keuangan RI, Yustinus Prastowo ( Kompas.com)

Sonora.ID - Tak bisa dipungkiri bahwa pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia lebih dari satu tahun ini, membawa banyak perubahan dalam kehidupan masyarakatnya, salah satunya adalah dalam hal ekonomi.

Pemerintah dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) bertujuan untuk mengatasi salah satu dampak terbesar adanya pandemi Covid-19 di Indonesia dengan menstimulasi perekonomian nasional, mempertahankan daya beli, dan menyokong sektor perekonomian penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB).

Staf Khusus Kementerian Keuangan RI, Yustinus Prastowo menyatakan bahwa perekonomian Indonesia menunjukkan ke arah kebijakan yang tepat.

Baca Juga: DPR Minta Himbara Fokus Salurkan Dana PEN dan Bantuan Produktif UMKM

“Di saat seperti ini, negara hadir mengambil alih sebagian besar tanggung jawab  perekonomian dengan meluncurkan berbagai stimulus ekonomi,” ujarnya dalam Dialog Produktif  KPCPEN yang disiarkan di FMB9ID_IKP, Rabu (30/6).

Dalam kesempatan yang sama, pihaknya menyatakan bahwa pemerintah pun masih terus memperkuat stimulus ekonomi kepada pelaku UMKM dan industri.

Bahkan, pemerintah juga memperkuat perekonomian masyarakat kelas menengah ke bawah dengan menggelontorkan jaring pengaman sosial dengan beragam skema dan saluran.

Baca Juga: Hadiri Simakrama Percepatan Program PEN, Wagub Bali: Ini Luar Biasa!

“Sektor yang  masih bisa bergeliat, kami fasilitasi. Sedangkan sektor yang terdampak berat, kita beri dukungan,” ujar Yustinus.

Teddy Yulianto, pengusaha pemilik Cut The Crub, mengakui di saat pandemi, pemerintah hadir  di tengah situasi sulit. Bantuan program PEN yang sempat dirasakannya berbentuk bantuan  langsung tunai (BLT) BPJS yang turut membantu karyawan Cut The Crab yang berpenghasilan  di bawah Rp 5 juta.

“Dari sisi bantuan pemerintah, karyawan pun sudah mendapatkan dukungan  positif. Meski terdampak pandemi, dengan manajemen keuangan yang baik di masa pandemi, pelaku usaha makanan minuman seperti kami masih cukup bisa menjaga arus kas sampai punya ruang  untuk membuka cabang,” ungkap Teddy.

Baca Juga: Epidemiolog Nilai Janji Penguatan 3T Hingga Saat Ini Sebatas Wacana

Sependapat dengan apa yang dinyatakan oleh Teddy, Yustinus juga menegaskan bahwa pihak-pihak yang bisa beradaptasi adalah pihak-pihak yang akhirnya akan bertahan.

“Negara juga melakukan hal yang sama, sehingga anggaran belanja negara kita  realokasi dan fokuskan ulang untuk anggaran penanganan COVID-19. Sebanyak 40 Juta KK atau  sekitar 120-140 juta jiwa di seluruh Indonesia saat ini sudah mendapatkan jaring pengaman sosial  dengan beragam skema,” terang Yustinus.

Program PEN sendiri sudah memberikan bantuan produktif bagi UMKM berupa modal, subsidi bunga dan penundaan pembayaran kredit, dan berbagai langkah lainnya. (*Adv)

Baca Juga: Soal Pemulihan Ekonomi Nasional, Ini Strategi yang Bakal Dilakukan Bank Indonesia

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm