Sonora.ID - Keinginan dan kebutuhan adalah dua hal yang banyak dibahas, terutama dalam hal keuangan demi memprioritaskan kebutuhan untuk dipenuhi lebih dahulu daripada keinginan.
Teori terkait dengan kebutuhan menjadi yang utama ini adalah teori yang sangat dipahami oleh masyarakat Indonesia bahkan dunia, namun hal lain disampaikan oleh Motivator Arvan Pradiansyah.
Dalam program Smart Happiness di Radio Smart FM, pihaknya menyatakan bahwa baginya, konsep hidup sesuai dengan kebutuhan yang diterapkan oleh banyak pihak itu adalah konsep yang salah atau tidak tepat.
Baca Juga: Pentingnya Bedakan Keinginan Roh dan Fisik, Motivator: Hidup Lebih Bermanfaat!
Pasalnya, bagi Arvan, keinginan adalah energi yang sangat dahsyat yang membuat hidup menjadi lebih berwarna atau lebih menantang.
“Keinginan itu adalah sebuah energi yang sangat dahsyat untuk bisa mendapatkan sesuatu yang lebih besar lagi. Itu definisi dari saya ya. Jadi, ketika orang tidak punya keinginan itu ya mati rasa, pada akhirnya tidak ada semangat hidup, tidak ada semangat untuk bertemu dengan orang lain,” jelasnya.
Keinginan menjadi salah satu kunci utama dunia ini bisa maju, menurut Arvan, karena keinginan tersebut membuat orang yang hidup memiliki energi untuk melakukan banyak hal untuk mencapai sesuatu.
Baca Juga: Keinginan Besar Membantu Pemulung Dapat Pekerjaan, Risma Gandeng BUMN
Lebih dari itu, Arvan juga menegaskan bahwa keinginan ini tidak bisa dijadikan yang nomor dua jika dibandingkan dengan kebutuhan.
“Kan sering kali orang membenturkan keinginan dan kebutuhan ya. Ketika dibenturkan, mana yang lebih baik? Sering kali jawaban yang dikehendaki adalah kebutuhan. Saya ingin mengatakan bahwa konsep itu salah!” tegas Arvan.
Kembali lagi mengingat yang disampaikan sebelumnya, bahwa keinginan adalah sebuah energi, artinya hal ini adalah modal yang penting yang bisa mengubah kehidupan seseorang bahkan dunia.
Baca Juga: Motivator: Membandingkan Diri dengan Orang Lain adalah Kunci Kesuksesan!
Arvan menegaskan, ketika seseorang hidup sesuai kebutuhan, maka hidupnya akan cenderung datar-datar saja.
“Karena kalau orang hidup sesuai kebutuhan saja, hidup kita akan normal-normal saja, grafiknya itu akan datar saja kalau sesuai kebutuhan. Yang membuat kita maju dan berkembang itu adalah keinginan,” sambungnya.
Bagi Arvan, orang yang memiliki keinginan akan memiliki target yang tinggi untuk mewujudkan apa yang ada di pikirannya atau keinginan itu sendiri.
“Yang penting adalah keinginan. Kalau bicara konsumsi, ya yang penting kebutuhan. Tapi kalau bicara kehidupan, yang penting adalah keinginan,” tegas Arvan.
Baca Juga: Sering Dianggap Buruk, Motivator: Iri Itu Perasaan Positif, Kok Bisa?