Sementara, Deputi Direktur BP Jamsostek Wilayah Sulawesi Maluku, Arief Budiarto mengakui, realisasi kepesertaan sektor informal dan non ASN di Sulsel masih sangat rendah.
Berbeda dengan di Sulawesi Utara, program BP Jamsostek berjalan sangat baik. Sebab, Pemerintah setempat telah memiliki anggaran khusus bagi warganya yang meninggal dunia. Dana itulah yang kemudian dikonversi sebagai iuran BP Jamsostek bagi masyarakat rentan.
"Karena itu mereka punya anggaran warganya jika meninggal. Ada dana duka, nah dana duka itu yang dikonversi sebagai iuran BP Jamsostek. Ini yang berjalan dan Pemerintahnya mendukung," jelasnya.
Baca Juga: Realisasi Kepersertaan BP Jamsostek Sulawesi Maluku Baru 36 Persen
Olehnya itu, pihaknya akan memperkuat sosialisasi di Sulsel. Targetnya agar seluruh non ASN maupun pekerja sektor informal bisa jadi peserta. Pihaknya pun mengapresiasi rencana Plt Gubernur Sulsel yang akan menanggung iuran BP Jamsostek non ASN. Ia berharap rencana tersebut dapat segera terwujud.
"Kita harap tahun ini cuma mengingat sudah mau APBD Perubahan, ya paling lambat tahun depan," pungkasnya.