Palembang, Sonora.ID – Beberapa hari belakangan heboh masyarakat berburu invermectin yang dipercaya konon dapat menyembuhkan Covid-19.
Terkait hal tersebut, Dr, Harun Hudari, SpPD, K-PTI FINASIM, Wakil. Ketua PIE RSMH Palembang kepada Sonora (05/07/2021) mengatakan bahwa invermectin bukanlah obat covid-19, melainkan obat cacing karena hingga saat ini belum ditemukan obat untuk covid-19.
“Invermectin merupakan nama generic dari salah satu obat. Sampai hari ini obat ini secara resmi untuk mengobati penyakit cacing. Kalau sekarang dikaitkan dengan obat covid, Indonesia, WHO, Amerika belum menggunakannya sebagai obat covid. Di Indonesia baru sebatas tahap uji klinis, belum jadi standar pengobatan, walapun kementrian kesehatan telah menjadikan obat ini sebagai salah satu upaya alternative pengobatan covid, selain obat yang sudah ada, tapi belum digunakan untuk masyarakat umum ataupun rumah sakit- rumah sakit,” ujarnya.
Baca Juga: Dapat Izin Edar, Ini Fakta Seputar Ivermectin yang Diklaim Bisa Jadi Obat Covid-19
Terkait aksi borong masyarakat terhadap susu beruang yang dipercaya dapat mencegah covid-19, ia mengatakan bahwa susu beruang bukanlah obat covid dan juga bukan pencegah covid.
Posisi susu beruang sama dengan susu lainnya, tidak ada khususnya. Susu apapun adalah sebagai salah satu nutrisi, tapi tidak cukup susu saja, perlu dibarengi dengan mengkonsumsi makanan bergizi lainnya seperti sayuran, buah-buahan, ikan, daging, dan nutrusi lain agar memiliki imun tubuh yang cukup untuk menangkal virus yang masuk ke tubuh.
“Jangan panic buying. Nutrisi tubuh harus lengkap tidak dari susu saja, tapi harus ada karbohidrat, protein, lemak dan vitamin. Jangan sampai mengkhususkan satu saja, lengkapi gizi sangat penting,” tukasnya.
Ia mengatakan bahwa sampai saat ini belum ditemukan obat covid secara khusus. Antivirus yang diberikan pada pasien covid adalah antivirus untuk virus corona, tapi variannya banyak termasuk virus covid.
“Obatnya belum ditemukan. Menggunakan vaksin untuk mencegah dan supaya jangan sampai lebih berat. Obat covid sejauh ini ada 3 golongan, tapi tidak boleh dikonsumsi orang awam tanpa resep dokter. Hati-hati penggunaanya, harus dalam pengawasan dokter,” ujarnya.
Ia menambahkan bagi pasien isolasi mandiri seharusnya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter terkait obat apa yang harus dikonsumsi dan tidak menentukan sendiri obatnya berdasarkan informasi dari orang lain.
Baca Juga: Ini Alasan BPOM Memberi Izin Uji Klinis Obat Ivermectin untuk Covid-19
“Konsul dahulu dengan dokter sehingga tidak ikut-ikutan. Beli ini, beli itu sehingga obatnya berlebihan atau tidak lengkap. Hal itu juga yang akhirnya menimbulkan panic buying,” pungkasnya.
Ia mengatakan di Sumsel sudah terjadi peningkatan kasus positif covid-19 dan peningkatan rawat inap. Artinya pihak rumah sakit harus meningkatkan rawat inapnya untuk mengatisipasi terjadinya lonjakan.
“Ketersediaan oksigen di Sumsel masih cukup. Untuk antisipasi tetap 3 M + 3 M, menjaga jarak, mencuci tangan, menggunakan masker, ditambah 3 M lagi, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas dan menghindari makan ditempat umum,” ujarnya.