Dampak yang dirasakan adalah rasa kantuk pada pagi hari.
Perlu diketahui, jam biologis dipengaruhi oleh faktor lingkungan, seperti cahaya matahari misalnya.
Inilah mengapa orang yang kerap berpergian melewati zona waktu atau yang bekerja shift malam sering mengalami gangguan tidur.
Selain itu, Lack juga menyampaikan jika paparan sinar matahari di pagi hari pun membantu jam biologis tubuh untuk terbangun dari tidur, inilah mengapa tidur selain di malam hari bisa lebih cepat.
Baca Juga: Ini 8 Alasan Orang yang Terbiasa Bangun Pagi akan Lebih Sukses
Bawaan genetik
DNA antara orang yang bisa bangun pagi dan tidak ternyata berbeda.
Hal ini dibuktikan dalam penelitian dari tim ahli genetika dari Universitas Leiceister.
Penelitian ini melibatkan analisis 80 gen berbeda yang berkaitan dengan irama sirkadian pada lalat buah.
Lalat buah dianggap sebagai subjek uji karena kesamaan genetik mereka dengan manusia.
Kemudian mereka dikelompokkan menjadi dua bagian dengan memperhatikan perbedaan genetik yakni lark (muncul pupa di pagi hari) dan owl (muncul pupa di malam hari).
Beda genetik ini bisa dianggap sebagai kunci untuk mengatur ritme sirkadian tubuh.
Penemuan ini juga bisa mengidentifikasi di tingkat manusia, misalnya antara 'manusia pagi' dan 'manusia malam' diberi tugas untuk menyelesaikannya selam 16 jam, mungkin saja mereka akan berakhir dalam waktu yang sama.
Baca Juga: 5 Manfaat Melakukan Foreplay di Pagi Hari Setelah Bangun Tidur